Aliansi Pemuda Beraksi Desa Kedumulyo Gandeng Mahasiswa UI Tanam Pohon di atas Sumber Mata Air Gua Wareh

(Foto: Aliansi Pemuda Beraksi (AMUBA) Desa Kedumulyo bersama Mahasiswa UI dalam kegiatan penanaman pohon di sekitar pegunungan Gua Wareh, Sukolilo)

Kabarpatigo.com - SUKOLILO - Di tengah keraguan masyarakat akan peran pemuda di desa, beberapa pemuda di Desa Kedumulyo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati membuat komunitas, dengan kurun waktu tiga bulan Aliansi Pemuda Beraksi (AMUBA) Desa Kedumulyo terbentuk.

Dengan sikap gotong-royong demi perubahan desa menjadi lebih baik, AMUBA konsisten melakukan kegiatan untuk kemanusian salah satunya menjaga kelestarian alam.

"Kegiatan ini sebagai salah satu aksi sosial untuk terus menjaga sumber mata air agar terus lestari sebagai dalam rangka mewujudkan misi AMUBA yang ketiga yaitu menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan hidup," kata Slamet Susilo ketua Aliansi Pemuda Beraksi (AMUBA) Desa Kedumulyo Kecamatan Sukolilo.

AMUBA Desa Kedumulyo bekerja sama dengan Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) serta pemuda setempat melakukan Bhakti Sosial penanaman 100 pohon di atas pegunungan sumber mata air Gua Wareh dan melakukan kegiatan susur sungai untuk membersihkan sungai dari sampah-sampah, Selasa(22/12/20).

Salah satu aset yang dimiliki Dukuh Kedumulyo yang sampai saat ini menjadi objek wisata alam yakni Gua Wareh atau Gua Air. Gua Wareh merupakan sumber mata air dan di atas Gua terhampar pegunungan kars yang ditumbuhi pepohonan.

Selain aset bagi desa, keberadaan air Gua Wareh digunakan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, namun juga dijadikan objek wisata alam yang masih alami.

"Menjaga kelestarian alam sama dengan menjaga keberlangsungan umat manusia. Meskipun kecil dan tidak terlihat namun ibarat pepatah jawa, urip iku urup, dan rame ing gawe sepi ing pamrih, memayu hayuning bawana," jelas Susilo

Sementara itu perwakilan dari Mahasiswa universitas Indonesia Tatak biasa dipanggil meyampaikan ucapan terima kasih ata kerja samanya dalam kegiatan penanaman pohon.

"Terimakasih kepada seluruh pemuda Desa Kedumulyo khususnya AMUBA, karena masih mau peduli lingkungan dan antusias di dalam berpartisipasi," katanya.

Belakang ini pepohonan yang menjadi resapan air serta menjadi sumber air perlahan berkurang. Hal ini yang menjadi perhatian khusus dari program AMUBA.

"Jika meresapi falsafah Jawa maka kita diajak untuk membuat hidup kita menyala dengan membantu meskipun kecil serta membantu dengan tanpa pamrih dan memelihara alam semesta Ibarat pepatah jawa, salam RESOLUSI ”Rela, Solid, Lugas, dan Sigap," tandas Susilo. (aa)

#AMUBA


Komentar

Posting Komentar