Heboh Perubahan Nama PSG Pati Ke AHHA PS Pati, Bala Yodha: Bala Yodha Bukan Hanya Suporter PSG Pati/ AHHA PS Pati Saja, Tapi Semua Sepak Bola Pati dan Membawa Nama Pati

(Foto: ketua DPP Bala Yodha dan pengurus saat menyampaikan sikap atas perubahan nama PSG Pati ke AHHA PS Pati beberapa waktu lalu)

Kabarpatigo.com - PATI - Kabupaten Pati akhir-akhir ini menjadi perbincangan di jagat media sosial nusantara oleh para penyuka bola, tak dipungkiri juga menuai polemik pro dan kontra para netizen yang tersiar club PSG Pati berubah nama menjadi AHHA PS PATI dimana cukup menghebohkan dunia sosial media dua pekan ini.

Muncul nama Atta Halilintar tokoh youtuber berpenghasilan tinggi se Asia Tenggara dan Putera Siregar pengusaha ritel gadget kelas atas yang berkolaborasi dengan Safin panggilan akrab Saiful Arifin pengusaha asal Pati sekaligus Wakil Bupati Pati yang sebelumnya sang pemilik tunggal club PSG Pati.

Setelah adanya sesi jumpa pers pada  manajemen baru AHHA PS Pati di Jakarta, hadir juga Saiful Arifin Owner PSG Pati, Sandiaga Uno dan Bambang Soesatyo di Djakarta Theater XXI, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (14/6/21) menjawab semua opini dan ekpektasi para pecinta bola tanah air.

"Wujud kolaborasi dan sinergi menjadi dasar terjalinnya kerjasama yang menghadirkan AHHA PS PATI. Saat ini, adalah waktunya untuk kerja berkolaborasi, kerja bersinergi untuk membangun sepak bola Indonesia. Diharapkan dengan kolaborasi dan sinergi tersebut dapat tercapai prestasi untuk Kabupaten Pati," ujar Saiful Arifin Owner PSG Pati yang saat ini menjadi Komisaris di AHHA PS Pati.

Layaknya klub-klub kolaborasi yang lain, RANS Cilegon dimiliki oleh Raffi Ahmad selebritis nasional dan Rudy Salim owner Prestige Motorcars (Showroom Lamborghini, Ferrari, Rolls Royce, Bugatti dll), juga dengan Persis Solo adanya kerjasama Kaesang Pangarep dan Erick Tohir yang sudah melirik di kiprah dunia sepakbola.

Diakui kemajuan olahraga sepak bola di Indonesia sangatlah kurang dapat berkembang layak di mata dunia, yang notabene dimana klub sepak bola suatu negara maju maka cerminan tatanan majunya negara tersebut.

Kurangnya fasilitas dan pembinaan karakter mental pemain sepakbola di Indonesia sangatlah minim, memang butuh effort terutama kepedulian pendanaan yang luar biasa karena tidak bisa hanya sebatas gengsi klub bola dan beli pemain saja.

(Foto: owner PSG Pati Saiful Arifin bersama Atta Halilintar dan Putra Siregar saat press Conference di Jakarta, Senin 14 Jun 2021)

Indonesia membutuhkan orang-orang yang peduli terhadap kemajuan sepak bola di nusantara, bisa jadi karena tidak ada untungnya terjun di bisnis industri sepak bola, namun kapan lagi Indonesia bisa maju terutama sepak bolanya.

Keharusan pemikiran dan implementasi jenjang pembinaan yang jangka panjang agar tercipta karakter pemain yang mumpuni disamping kelengkapan fasilitasnya. Kuncinya adalah kekuatan pendanaan orang-orang yang peduli dengan cara menyatukan investasi dan memperluas jaringan.

Ketika ditemui media Airlangga selaku Ketua DPP Bala Yodha (suporter resmi PSG Pati) menyampaikan sikap bahwa semua anggota Bala Yodha dimanapun berada akan mendukung penuh siapapun dan apapun yang membawa kemajuan di Kabupaten Pati.

"Keniscayaan perubahan menuju kemajuan kita harus sudah siap. Bala Yodha bukan hanya suporter dalam mendukung PSG Pati/ AHHA PS Pati saja, namun semua sepak bola yang dari Pati dan membawa nama kekuatan Pati," tegasnya.

Dengan resminya AHHA PS Pati adalah suatu kolaborasi kerja bersama yang tepat. Atta Halilintar adalah sosok muda yang keahliannya di bidang digital marketing tak perlu diragukan lagi. Putra Siregar adalah pengusaha muda sukses di bidangnya.

Dan Pak Safin yang berasal dari desa sangat mendukung pelaksanaan Instruksi Presiden No 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Sepak Bola dari Desa. Saat ini sudah memulai dengan pembangunan infrastruktur dan pembinaan usia dini.

"Saya sangat setuju bahwa di Pati banyak varian klub bola, mulai dari klub liga 3, liga 2 dan sebentar lagi Pati menargetkan liga 1. Sebagai suporter modern dan cerdas semua kita dukung demi nama besar Pati," imbuh Ketum DPP Bala Yodha Pati.

Saatnya kita sebagai suporter milenial adalah pantang mengeluh dengan memandang semua negatif tanpa melakukan kontribusi dan gerakan positif. Harus selalu memandang semua hal positif agar tetap sehat, saat ini ada orang Pati yang peduli berbuat agar sepak bola Pati menjadi maju dan menasional tanpa mengganggu APBD, mengoptimalkan jaringan dan kekrabatan yang dimiliki.

Nanang selaku Sekjen DPP Bala Yodha Pati menambahkan, bahwa diakui untuk pertama kalinya ada tokoh besar selebriti tanah air mau melirik dan berkontribusi untuk Kabupaten Pati.

"Kita wajib bangga menjadi warga Pati karena dapat berpengaruh besar terhadap pergerakan positif perekonomian di Kabupaten Pati," kata Nanang

Kebanggaan Kabupaten Pati memiliki tokoh yang mau mengeluarkan kontribusi pribadi hanya untuk kemajuan daerahnya.

"Di sini saya melihat Pak Arifin rela mengorbankan namanya demi Kabupaten Pati sehingga bukan nama Safin yang dicantumkan dalam kolaborasi melainkan Pati yang digunakan sebagai nama Klub bersama Atta Halilintar. Beliau juga memberikan kesempatan menggunakan fasilitas lapangan untuk teman-teman suporter dan warga sekitar bermain bersama dengan menerapkan SOP sesuai protokol kesehatan, Ini adalah kesempatan emas dan awalan yang sangat baik untuk menuju Pati sebagai Sports Science, Industry dan Tourism. Kita harus dukung penuh," ujar Nanang yang juga pengelola salah satu SSB di Pati. (red)

#SaifulArifin

Komentar