(Foto: Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti)
Kabarpatigo.com - JAKARTA - Sistem Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia diminta untuk ditinjau ulang. Permintaan untuk meninjau ulang sistem Pemilu Indonesia ini datang dari Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti.
Usulan dari Abdul Mu’ti ini didasari oleh kekecewaannya terhadap anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Abdul Mu’ti menilai kinerja anggota DPR produktivitasnya sangat rendah, terutama dalam menyusun berbagai undang-undang.
Untuk meninjau ulang sistem Pemilu di Indonesia ini, Abdul Mu’ti menyebutkan Muhammadiyah telah mempunyai dua opsi.
“Sehingga menurut saya sistem pemilu ini yang perlu diubah dan usulan Muhammadiyah itu kan ada dua opsi,” tutur Abdul Mu’ti.
Opsi pertama yang dipaparkan oleh Abdul Mu’ti adalah dengan menerapkan sistem Pemilu tertutup.
“Pertama diubah dengan sistem tertutup, murni sesuai nomor urut, tentu ini jadi masalah tersendiri, tapi yang lebih mungkin adalah proporsional, terbuka, terbatas di mana perolehan suara itu penting tapi nomor urut juga berpengaruh," katanya.
Dengan opsi tersebut, dia menyebut partai politik akan mempunyai otoritas dalam memilih kader-kader terbaiknya
"Sehingga di sini partai masih bisa memiliki otoritas untuk menominasikan kader-kader yang punya potensi menjadi anggota DPR sesuai dengan keahliannya. Bahkan bisa melakukan promo di komisi mana dia akan duduk termasuk juga dalam konteks ini juga mempromosikan kader-kader partai dari kalangan perempuan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Abdul Mu’ti menilai bahwa akibat sistem pemilu sekarang, idealisme proporsi 35 persen anggota legislatif juga tidak tercapai disebabkan oleh sistem proporsional terbuka yang tidak menjamin caleg dengan nomor urut 1 akan terpilih secara murni berdasarkan pemilihan suara.
“Tapi kalau pilihannya itu proporsional-terbuka-terbatas, saya kira suara rakyat itu masih bisa diapresiasi karena dia masih bisa pilih orang tapi juga aspirasi partai masih bisa mendapatkan ruang karena nilai urut tidak kemudian sama sekali tidak punya makna,” jelasnya.
Dengan dasar itu, Abdul Mu'ti mengatakan peninjauan ulang sistem Pemilu Indonesia ini bisa dilakukan
“Namun karena kita Alhamdulillah sudah sadar dengan ini dan perlu ada perubahan ya menurut saya kita bisalah mengajak para kawan-kawan di DPR. Kemudian para pimpinan parpol ini bisa melihat bersama-sama masalah ini sebagai masalah kita bersama dan Indonesia yang telah kita cita-citakan ini bisa lebih baik tentu dengan demokrasi sebagai proses pilihan politik yang paling tepat,” kata Mu'ti. (pikiran rakyat)
#AbdulMu'ti
Komentar
Posting Komentar