Pemeliharaan Keharmonisan dan Kerukunan Antar Umat Beragama, Supriyanto: Memaksimalkan Nilai-Nilai Pilar Kebangsaan Pada Setiap Warga

(Foto: Anggota DPRD Jateng Supriyanto menyampaikan materi di acara Dialog Kebangsaan oleh Kesbangpol Provinsi Jateng di Hotel Fave Rembang, Senin 22 Feb 2021)

Kabarpatigo.com - REMBANG - Dalam rangka pengembangan kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mengadakan Dialog Kebangsaan.

Dialog kebangsaan dengan tema "Pemeliharaan Keharmonisan dan Kerukunan Antar Umat Beragama Serta Penghayat Kepercayaan" dilaksanakan di Hotel Fave Rembang, Senin (22/2/21).

Kegiatan yang sama ini menurut Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Kesbangpol Kabupaten Rembang, Haryono diselenggarakan secara serentak di 35 kab/kota di Jawa Tengah.

Dialog kebangsaan dihadiri empat narasumber dari Anggota DPRD Jateng, Supriyanto, SH (Fraksi Golkar), Abdul Aziz, S.Ag, M.Si (PPP), Muh. Zein, S.Ag, M,Si (PKB), dan Endro Dwi Cahyono, ST, (PDIP).

Kepala Kesbangpol Provinsi Jateng Haerudin dengan kegiatan strategis ini berharap ada peran aktif dari antar umat beragama dan penghayat kepercayaan untuk menumbuhkan dan saling menghormati dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

"Dengan melalui forum semacam ini, akan mendorong peran antar umat beragama dan penghayat kepercayaan untuk semakin aktif dan berkarya, melalui program-program kegiatan yang aplikatif dan langsung dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Jateng," kata Haerudin.

Supriyanto anggota DPRD Jateng ketika mengisi dialog menyampaikan pentingnya pilar kebangsaan dalam mengembangkan kerukunan antar umat beragama dan penghayat kepercayaan di Jateng.

"Aktualisasi pilar kebangsaan dalam dimensi kehidupan merupakan yang harus dikedepankan oleh masyarakat, apalagi di setiap nilai-nilai pilar kebangsaan itu dibutuhkan peran warga, terutama para tokoh agama dan tokoh masyarakat," jelasnya.

Di jaman globalisasi seperti sekarang ini menurut politisi Golkar ini akan memunculkan ancaman dan tantangan dalam kehidupan masyarakat serta akan menimbulkan dampak negatif maupun positif, misal dampak positif setiap regulasi dan informasi cepat diakses.

"Pancasila sila pertama merupakan dasar untuk memahami sila-sila berikutnya. Tanpa sila pertama tujuan bernegara, berbangsa, dan beragama tidak mempunyai arah yang jelas," tutup Supriyanto. (aa)

#Supriyanto

Komentar