Gerakan Tadarus Al-Quran Bernama GIBRAN Diluncurkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

(Foto: Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto saat menyapa santri Ponpes Al-Quran Al-Falah 2 Nagreg, Kabupaten Bandung, Sabtu 20 Jan 2024)

Kabarpatigo.com - BANDUNG -  Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, meluncurkan program untuk menyebarluaskan kebiasaan membaca Al-Quran. Program itu diberi nama GIBRAN.

GIBRAN merupakan kepanjangan dari Gerakan Indonesia Bertadarus Alquran (Gibran). Airlangga meluncurkan itu saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Quran Al-Falah 2 Nagreg, Kabupaten Bandung, pada Sabtu (20/1/24)

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, maka siang hari ini secara resmi diluncurkan Gerakan Indonesia Bertadarus Al-Quran,” kata Airlangga.

Menurut Ketum Golkar itu, gerakan GIBRAN mestinya tak hanya jadi berasal dari pondok pesantren tapi juga Partai Golkar.

Apalagi, singkatan dari gerakan itu adalah Gibran, yang didukung oleh Golkar untuk jadi Calon Wakil Presiden.

Gerakan Indonesia Bertadarus Al-Quran ini harus menjadi bagian dari gerakan partai koneng (kuning). Karena Gerakan Indonesia Bertadarus Al-Quran ini singkatannya GIBRAN,” ucap dia.

Baca Juga: Menko Airlangga Kembali Salurkan Langsung Bantuan Beras 10 Kg untuk Masyarakat

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menekankan pentingnya melanjutkan program yang telah digagas semasa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, di antaranya Dana BOS hingga Dana Abadi Pesantren.

Penerima BOS diketahui mendapat dukungan senilai Rp 900 ribu hingga Rp 1,5 juta tiap semesternya.

Tadi saya tanya ke Pak Kiai, ternyata dari 2 ribu santri, 600 orang menerima bantuan dari pemerintah, jadi pemerintah hadir di pondok pesantren ini,” kata dia.

Selain itu, adapula program Santripreneur dan Balai Latihan Kerja. Diharapkan, dengan berbagai program yang telah dicanangkan, ekonomi di Indonesia dapat terus tumbuh dan bermanfaat bagi para santri.

“Santri akan menjadi pemimpin-pemimpin Indonesia dan Indonesia menjadi makmur sejahtera. Oleh karena itu, ini adalah kesempatan bagi santri, ini adalah pertaruhan Indonesia dalam kompetisi dengan negara lain,” kata dia. (red)

Komentar