Aktivis Lingkungan Soroti Nama-Nama Bursa Calon Bupati Pati

(Foto: Aktivis Lingkungan, Slamet Susilo)

Kabarpatigo.com - PATI - Nuansa jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 di Kabupaten Pati sudah makin terasa di tengah-tengah masyarakat.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya foto dan nama yang bertebaran di pinggir jalan dan di media sosial (medsos). Kondisi ini menjadikan publik mudah mengetahui siapa saja nama dan tokoh yang akan maju Pilkada Pati tahun 2024.

Baca Juga: Atlit dan Pelatih Berprestasi PEPARPROV IV Jateng 2023 Terima Tali Asih dari Pemkab Pati

Baca Juga: Usung Calon di Pilkada 2024, Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis

Banyaknya nama-nama yang muncul di dunia maya maupun di publik sebagai bursa calon Bupati Pati mendapat sorotan tajam dari aktivis lingkungan yang berdomisili di wilayah Pati kidul, Slamet Susilo.

"Akhir-akhir ini sering berseliweran di media-media sosial tentang bursa calon Bupati Pati, dari kalangan A sampean Z," ungkap Slamet Susilo yang juga anggota LBH AMAN Pati.

"Ora cukup mung dodol bagus bloko (tidak cukup jualan tampang saja), Kudu nduwe (harus punya) ide/gagasan untuk membangun Pati yang lebih baik. Minimal punya Isu. Khususnya isu lingkungan," imbuhnya.

Baca Juga: Relawan Muhammadiyah Ikuti Halal Bihalal yang Diadakan MDMC Jateng di Kebumen

Baca Juga: Puluhan Dump Truk Jalur Dukuhseti-Puncel Pati Terpaksa Dihadang Polisi, Ini Alasannya!

Bagi pria yang hidup dan domisili di bawah lereng Kendeng ini menyampaikan, Pati akhir-akhir ini mengalami fenomena bencana alam yang datang secara rutin tiap tahun sehingga disebutnya dengan bencana musiman.

Untuk mengatasi masalah yang datang tiap tahun tersebut, Susilo mengatakan Pati kedepan yang dibutuhkan itu seorang Bupati yang benar-benar serius menyelesaikan masalah tersebut.

"Bencana musiman tahunan. Kalau musim hujan, kebanjiran/banjir bandang. Kalau musim kemarau kekeringan air bersih. Oleh karena itu Pati harus dipimpin oleh pemimpin yang benar-benar serius untuk menyelesaikan permasalahan tersebut," ujarnya.

Slamet Susilo juga mengkritisi bagaimana cara pemerintah dalam mengatasi bencana tersebut dengan terfokus pada dampak bukan melihat akar, yang akhirnya merespon dampak bukan menyelesaikan akar permasalahannya.

"Otak kita itu sudah terbiasa/ sengaja membiasakan untuk melihat dampak bukan melihat akar. Sehingga solusi yang dilakukan ya merespon dampak bukan menyeselaikan akar permasalahannya," lanjut Susilo.

"Kalo pemerintah Pati serius menangani musibah bencana musiman tersebut ya kudu dimasukan kedalam banggar. Selama tidak dimasukan kedalam banggar berarti pemerintah Pati tidak serius menanganinya," tegasnya.

Pati kedepan bagi mantan seorang aktivis kampus ini yang dibutuhkan seorang pemimpin yang sanggup dan berani membedah akar permasalahan serta membenahinya dan mempunyai integritas tinggi.

Maka ia berharap kepada balon atau kandidat yang nantinya maju dan terpilih di Pilkada Pati nanti untuk mempunyai visi misi lingkungan, berani dan menganggarkan penanganan bencana di wilayah Pati. (aa)

Komentar