(Foto: Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat Muslimat, Khafifah Indar Parawansa hadir di Pati)
Kabarpatigo.com - PATI - Harlah ke 79 Muslimat yang diselenggarakan di gedung PC Muslimat NU dihadiri Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat Muslimat Khafifah Indar Parawansa.
Selain dihadiri Bupati Pati Sudewo dan Khafifah Indar Parawansa yang notabene Gubernur Jawa Timur, acara Harlah juga dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, Minggu (29/6/25).
Menteri PPPA Arifah Fauzi menyampaikan apresiasi atas kiprah Muslimat NU yang telah berkontribusi dalam pengabdian panjang terhadap bangsa dan negara.
Baca juga: Mendukung Program Pemerintah CKG, Golkar Pati Adakan Sosialisasi Kesehatan Perempuan
Arifah menyoroti peran penting organisasi ini dalam mendampingi perempuan dan anak di tengah berbagai persoalan sosial.
“Berdasarkan survei nasional tahun 2024, 1 dari 4 perempuan dan 1 dari 2 anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan. Ini menjadi tantangan besar yang membutuhkan kolaborasi, termasuk dengan Muslimat NU,” kata Arifah.
Ia menekankan pentingnya kerja sama dan sinergi lintas sektor untuk menyelesaikan persoalan tersebut, sekaligus mendorong perlindungan dan pemberdayaan yang lebih masif.
Baca juga: Usung Tema "Back to Culture", Karnaval Kelurahan Pati Wetan 2025 Berjalan Meriah
Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khafifah Indar Parawansa di tengah pengurus Muslimat Pati dan tamu undangan berbagi cerita soal keberhasilan Jawa Timur menjadi provinsi dengan produksi beras terbesar di Indonesia sejak 2020.
Khafifah mendorong generasi muda untuk kembali mencintai sektor pertanian dan mengembangkan potensi desa.
“Anak-anak muda harus kita dorong untuk berproses di desa. Pertanian adalah sektor strategis yang harus terus dikembangkan,” ucapnya.
Khafifah juga menjelaskan berbagai program unggulan Muslimat NU, termasuk keberadaan 147 panti asuhan dan 9 panti lansia, serta pelatihan 2.500 paralegal Muslimat yang saat ini sedang menjalani magang dan akan mendapatkan sertifikasi, baik nasional maupun internasional.
Ia menegaskan bahwa fokus utama Muslimat NU bukan hanya memperingati tanggal lahir organisasi, melainkan memperingati substansi pengabdian dan kontribusi sosial yang terus diberikan kepada masyarakat. (red)
Komentar
Posting Komentar