Muhammadiyah Praktekkan Langsung Tata Kelola Green Qurban Bebas Sampah di Pati Jateng

(Foto: Pelaksanaan Green Qurban Tahun 2025 di Laboratorium Bioreaktor Kapal Selam MLH PWM Jawa Tengah di Desa Langse, Kecamatan Margorejo Pati, Sabtu 7 Jun 2025)

Kabarpatigo.com - PATI - Muhammadiyah menunjukkan perhatian serius pada gerakan Green Qurban tahun 2025. Sehari
setelah diluncurkan (Rabu, 4 Juni 2025), Muhammadiyah langsung melaksanakan sosialisasi dan kampanye kepada masyarakat luas sekaligus sebagai Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se- Dunia 5 Juni 2025 yang mengangkat tema “Ending Plastic Pollution” atau Hentikan Polusi Plastik.

Kampanye dilaksanakan melalui acara Ngobrol Bareng Bersama Sahabat di JM Radio, Radio milik Muhammadiyah
Jawa Tengah dengan mengangkat tema Green Qurban, apakah bisa? Bagi yang belum menyaksikan, dapat mengakses tayangan ulangnya di channel youtube JM Radio.

Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban pada gerakan green qurban dilaksanakan Muhammadiyah di 7 kota yang tersebar di Jawa Tengah, Banten, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Papua Barat Daya.

Salah satu tempat yang dipilih adalah Pati Jawa Tengah. Menurut M. Azrul Tanjung, Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pati dipilih sebagai tempat praktek langsung tata kelola green qurban bebas sampah (zero waste).

Tempat pelaksanaan green qurban di
Laboratorium Bioreaktor Kapal Selam MLH PWM Jawa Tengah di Desa Langse, Kecamatan Margorejo Pati, Sabtu (7/6/25).

Program green qurban di Pati terselenggara atas kolaborasi antara MLH PP Muhammadiyah dengan BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji). Dan juga kerjasama Jatam Pati, MLH MU Jateng, IPM dan IRM Jateng.

Baca juga: Gencar Pengembangan Wisata Pati, Sudewo Gaet Artis Kondang Viky Prasetyo

Green Qurban 2025 di Pati tidak hanya menampilkan praktek penyembelihan secara halal sesuai dengan tuntunan Islam, tetapi juga standar penanganan pasca potong karkas sapi dan distribusi daging qurban yang ramah lingkungan.

Penanganan penyembelihan dilaksanakan oleh tenaga terlatih dari Juleha (Juru Sembelih Halal) Muhammadiyah Pati. Sapi diberlakukan secara manusiawi dan
lembut.

Ada waktu pengistirahatan 24 jam sebelum sapi disembelih. Tujuan pengistirahatan adalah membantu memperlambat bakteri merusak daging, sapi tidak stress, dan kualitas karkas yang baik.

Sapi disembelih dengan membaca bismillah, memotong kerongkongan/jalan makanan (mari`), memutus saluran nafas (hulqum), dan memutus dua urat nadi (wadajain) yaitu pembuluh darah arteri carotis dan vena jugularis. Darah dan kotoran yang keluar langsung masuk ke bioreaktor.

Penanganan pasca potong dilaksanakan dengan cepat. Sapi yang telah disembelih segera dilakukan penarikan ke atas di kaki belakang. Cara menggantung sapi setelah dipotong bertujuan agar darah
dapat dikeluarkan secara sempurna.

Baca juga: Kembali CFD Diserbu Ribuan Warga Pati, Jalan Sudirman Penuh Sesak

Baca juga: PCM Gabus Gelar Idul Adha di Lapangan Desa Tanjunganom, Berkurban 2 Ekor Sapi dan 13 Ekor Kambing

Pengeluaran darah yang tidak sempurna menyebabkan lebih banyak residu darah yang tertinggal dalam karkas, sehingga daging yang dihasilkan lebih gelap dan
lemak daging dapat tercemar oleh darah akibatnya daging kurang disukai penerima manfaat qurban.

Adanya darah, juga menyebabkan daging mudah ditumbuhi mikroorganisme sehingga daging lebih cepat busuk. Pembersihan isi usus dan lambung yang biasanya menjadi masalah lingkungan pada pelaksanaan ibadah qurban dilaksanakan dengan metode zero waste.

“Keistimewaan green qurban 2025 di Pati, semua sisa pakan, darah dan kotoran yang ada di lambung dan usus sapi dimasukkan ke bioreaktor, jadi selain ramah lingkungan dengan tidak ada sedikitpun peluang mencemari saluran air dan sungai, limbah hasil penyembelihan qurban yang masuk bioreaktor akan diubah menjadi gas dan pupuk, ini mendukung program pemerintah untuk kemandirian pangan dan energi," kata Azrul.

Distribusi daging kepada penerima manfaat dibungkus dengan besek (wadah dari anyaman bambu) dan daun jati yang diikat dengan utus (tali dari bambu). Daging dibagikan kepada warga sekitar.

Laboratorium Bioreaktor Kapal Selam. Menurut Alaina Shabira, pelajar SMA penerima manfaat.

“Bungkusnya unik daun jati, dagingnya cerah, teksturnya lembut dan empuk, beda dengan daging qurban yang lain," katanya dengan ceria. (is)

Komentar