Silatnas dan Peresmian Masjid Jami’ Ponpes Baitul Arqom Jember Dihadiri Jendral (Purn.) Badrodin Haiti
(Foto: Pimpinan Ponpes Baitul Arqom Balung Jember
Kabarpatigo.com - JEMBER - Udara Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Jember pagi ini penuh haru dan kebanggaan. Ribuan santri, alumni, dan masyarakat tumpah ruah dalam Silaturahmi Nasional (Silatnas) Keluarga Besar Baitul Arqom yang bertepatan dengan Peresmian Masjid Jami’ Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Jember, pada hari Minggu (26/10/25).
Kegiatan ini bukanlah sekedar seremonial ramah tamah biasa, melainkan sebuah momentum pengingat bagi kita tentang marwah pesantren.
Acara agung ini dihadiri dua tokoh besar yang menjadi kebanggaan umat dan bangsa: Jenderal (Purn.) Badrodin Haiti, mantan Kapolri sekaligus alumni Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Jember dan KH. Akrim Mariyat, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor — sahabat karib sekaligus rekan seperjuangan dari almarhum KH. Masykur Abdul Mu'id pendiri Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Jember.
Acara diawali dengan tampilan kreativitas serta bakat dari santri dan santriwati seperti nyanyian dan pidato yang mana telah mendapatkan kejuaraan di FBAI dalam memperingati 100 tahun Gontor, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, penayangan profil pondok, penandatanganan prasasti, serta sambutan Pimpiman Al-Ustadz KH. Izzat Fahd sebelum amanat yang akan disampaikan oleh Jenderal (Purn) Badrodin Haiti.
Suasana menjadi begitu menyentuh ketika KH. Izzat Fahd selaku Pimpinan Pondok, dalam pidato pembukaannya menyampaikan pesan mendalam.
“Hari ini bukan hanya pertemuan antara guru dan murid, atau antara masa lalu dan masa kini. Ini adalah momentum kebangkitan nilai-nilai perjuangan, keikhlasan, dan pengabdian yang ditanamkan para pendahulu. Masjid Jami’ ini adalah simbol persatuan dan cahaya ilmu yang tak akan pernah padam," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, beliau juga menegaskan bahwa Masjid Jami' Baitul Arqom bukan sekadar bangunan fisik, melainkan “ikatan yang abadi antara guru dan murid, antara pesantren dan masyarakat, antara iman dan ilmu.”
Para tamu besar turut memberikan sambutan yang hangat dan sarat makna. Jenderal Badrodin Haiti, dengan nada haru, mengenang masa-masa belajar di bawah bimbingan KH. Masykur Abdul Mu’id:
“Beliau, pendiri pondok ini bukan hanya mengajarkan ilmu, tapi juga nilai-nilai keikhlasan, tanggung jawab, dan cinta tanah air. Apa yang saya capai hari ini, sedikit banyak adalah buah dari pendidikan di sini. Bagi para santri, jadikan hal ini sebagai motivasi untuk memperkokoh karakter dan perilaku, dengan terus mengasah kemampuan menghadapi tantangan zaman. Tunjukkan marwah pesantren di tengah-tengah masyarakat lewat ilmu, akhlak dan kepedulian sosial hingga nama baik pondok akan terus terjaga. Para guru dan ustadz, janganlah putus asa mendidik, karena hanya dengan pendidikan, anak-anak bangsa bisa menjadi lebih baik,” tutur Badrodin Haiti sambil mengenang masa lalunya.
Baca juga: Safari Putaran ke 8, Pimpinan Muhammadiyah Pati Kunjungi Kader Muhammadiyah Gabus
Baca juga: Tepat Satu Tahun Masa Pemerintahan, Prabowo Pimpin Sidang Kabinet Paripurna
Sementara itu, KH. Akrim Mariyat, menegaskan pentingnya melanjutkan estafet perjuangan ulama:
“Almarhum KH. Masykur adalah sosok pejuang ilmu yang visioner. Saya tahu betul, bagaimana awalnya Pondok ini hingga sekarang menjadi besar seperti ini tidak terlepas dari kegigihan, kedisiplinan dan keistiqomahan belau. Masjid ini menjadi saksi bahwa perjuangan beliau tidak berhenti, tapi terus hidup di hati para santrinya. Teruslah bermimpi, karena dengan mimpi dan cita-cita hidup kita jadi terarah. Dengan cita-cita kita bisa bergairah belajar, dengan belajar kita jadi bisa memahami potensi diri, dengan memahami diri kita bisa lebih mengenal Tuhan. Man ‘arofa nafsahu faqod ‘arofa Robbahu.”
Acara ditutup dengan doa dan ramah tamah dengan suasana hangat penuh kekeluargaan. Dimana seluruh hadirin merasakan keakraban dan kebersamaan dalam persaudaraan.
Momen ini juga menjadi pengingat bahwa marwah pesantren bukan hanya sekedar nilai yang diajarkan, melainkan harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan suasana meriah namun khidmat ini diharap para santri dan alumni serta seluruh hadirin dapat membawa nilai-nilai kebaikan ke tengah masyarakat, dengan menjaga nama baik Pondok Pesantren Baitul Arqom Jember.
Kebersamaan hari itu menjadi saksi bahwa Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Jember bukan hanya tempat belajar, tapi rumah spiritual yang membentuk insan berilmu, beradab, dan berbakti untuk bangsa. (red)

Komentar
Posting Komentar