Ketitang Wetan Batangan Tergenang, Arus Lalu Lintas Pantura Timur Pati Terganggu

(Foto: petugas sedang mengatur arus lalu lintas di jalan Pantura Pati - Rembang Desa Ketitang Wetan Batangan, Kamis 11 Des 2025)

Kabarpatigo.com - BATANGAN - Guyuran hujan berintensitas tinggi di wilayah Kecamatan Jaken dan hujan lokal di Kecamatan Batangan pada Rabu (10/12/25) sekira pukul 19.30 WIB menyebabkan Sungai Gandam kembali meluap.

Genangan air meluber hingga ke jalan Pantura turut Desa Ketitang Wetan, Batangan, dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Personel Unit Intelkam Polsek Batangan bergerak cepat melakukan pemantauan di sejumlah titik rawan.

Kapolresta Pati melalui Kapolsek Batangan Iptu M. Setiawan mengonfirmasi bahwa luapan air mulai terlihat sejak pukul 19.30 WIB.

“Curah hujan di hulu cukup ekstrem, sehingga debit air naik cepat. Tanggul di beberapa titik masih berupa timbunan tanah, inilah yang memicu air lebih mudah meluap,” ujar M. Setiawan.

Di Desa Ketitang Wetan, air merendam jalan desa dengan ketinggian antara 5 hingga 10 sentimeter. Meski tidak terlalu dalam, kondisi ini membuat warga setempat waspada.

“Kami minta masyarakat tetap berhati-hati, terutama yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Situasi saat ini masih terkendali,” kata Kapolsek.

Baca juga: Renovasi Tahap Awal Selesai, GOR Pesantenan Diresmikan pada 17 Desember 2025

Sementara itu, di jalur Pantura tepatnya depan Gapura Ketitang Wetan, genangan air memanjang lebih dari 100 meter dengan ketinggian serupa, 5 hingga 10 sentimeter. Kendaraan dari arah Juwana menuju Rembang dan sebaliknya masih dapat melintas, namun dengan kecepatan terbatas.

“Lalin tetap bisa lewat, namun kami imbau pengendara mengurangi kecepatan karena jalan cukup licin,” tambah Iptu Setiawan.

Pemantauan di hulu menunjukkan bahwa di Bendung Widodaren, limpasan air mencapai 80 sentimeter. Kondisi ini memengaruhi aliran ke hilir dengan rentang waktu 2 hingga 3 jam sebelum sampai di Desa Ketitang Wetan.

“Kami terus memonitor pergerakan air dari hulu. Informasi dari bendung sangat menentukan langkah antisipasi di bawah,” tegas Kapolsek.

Walau genangan belum memasuki permukiman secara signifikan, terutama di RT 01 RW 01, Polsek Batangan tetap meminta warga meningkatkan kewaspadaan.

“Kalau hujan berlangsung lama, potensi naiknya debit air sangat mungkin. Kami minta warga segera melapor jika ada perkembangan,” ujar Kapolsek Batangan.

Baca juga: Kasus Penganiayaan Agung dan Sudi Saat Demo 2 Oktober 2025 Mulai Sidang Perdana di PN Pati

Baca juga: Raih Penghargaan di Bidang Kesehatan, Bupati: Bersyukur Pati kembali Mendapat Pengakuan yang Objektif dan Terukur

Polsek Batangan juga memastikan bahwa koordinasi lintas sektor berjalan aktif. Personel sudah ditempatkan di titik-titik rawan untuk memastikan arus lalu lintas tetap aman.

“Kami standby di lapangan, baik untuk pengaturan lalu lintas maupun pemantauan debit air,” ungkapnya.

Air di jalan Pantura diperkirakan butuh waktu sekitar 2 hingga 3 jam untuk surut, bergantung pada kondisi cuaca di wilayah hulu.

“Kami berharap hujan segera mereda. Yang jelas, kami pastikan pemantauan dilakukan penuh sampai situasi kembali normal,” pungkas Kapolsek Batangan.

“Manfaatkan layanan Call Center 110 sebagai sarana pelaporan cepat dan gratis selama 24 jam untuk berbagai keadaan darurat, mulai dari tindak kriminal, kecelakaan, kekerasan, penipuan, hingga situasi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, maupun pohon tumbang. Masyarakat juga diminta tidak melakukan panggilan iseng atau laporan palsu agar layanan tetap optimal bagi warga yang membutuhkan pertolongan sesungguhnya," pungkasnya. (red)

Komentar