Bupati Tetap Gelar Pasar Murah, Protokoler Kesehatan Tetap Diterapkan

(Foto : Bupati Pati Haryanto menyerahkan secara simbolis sembako yang akan dipergunakan untuk kegiatan pasar murah kecamatan Winong)

Kabar PatiGo.com - PATI - Seperti Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, hari ini Pemkab Pati melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Pati, juga kembali menggelar pasar murah.

"Hanya saja kali ini nuansanya karena masih di tengah pandemi Covid-19, maka teknis penyelenggaraannya pun disesuaikan sehingga memenuhi ketentuan protokol kesehatan pencegahan penularan Corona," jelas Bupati Pati Haryanto, di Pendopo Kabupaten Pati, hari ini, saat menyerahkan secara simbolis sembako yang akan dipergunakan untuk kegiatan pasar murah kecamatan Winong.

Lebih lanjut Haryanto menyampaikan bahwa perbedaan utamanya terletak pada cara mendistribusikannya.

"Kalau dulu kan antri dan berdesak-desakan. Kalau hari ini kita serahkan secara simbolis kepada perwakilan dari dua desa yang ada di Kecamatan Winong. Selebihnya nanti pendustribusiannya akan dilakukan oleh Camat beserta masing-masing Kades," jelasnya.

Agar pasar murah ini tepat sasaran, maka Camat dan Kades diminta untuk memperioritaskan para warga yang memang betul-betul membutuhkan.

"Harga sembako di pasar murah ini jelas beda dengan yang di pasaran. Di sini gula setelah disubsidi, bisa dibeli dengan harga Rp 2.500,- kemudian beras lima kilogram yang di luar Rp 60 ribu, di sini hanya dijual seharga Rp 20 ribu. Dan untuk minyak yang di pasaran sekitar Rp 14 ribu, di pasar murah ini cukup dibayar Rp 4 ribu saja, " jelas Haryanto.

Sehingga jika ingin mendapatkan satu paket sembako murah berisi beras lima kilogram, gula satu kilogram, dan minyak satu liter, warga cukup menyiapkan uang sejumlah Rp 26.500,- saja.

Pemilihan Kecamatan Winong sebagai sasaran pasar murah bukanlah tanpa alasan. Menurut Bupati, kegiatan rutin tahunan ini memang setiap tahunnya diselenggarakan bergiliran dan berpindah-pindah dari satu kecamatan ke kecamatan yang lain.

"Dan tahun ini memang gilirannya Kecamatan Winong," terangnya.

Lebih lanjut Bupati juga menjelaskan bahwa setelah Pasar Murah di Kecamatan Winong, pihaknya juga akan menggelar kembali operasi pasar gula.

"Kita tahu gula mahal di pasaran. Karenanya kami siapkan 366 ton gula pasir untuk dibagikan ke masing-masing kecamatan. Per kecamatan ada yang dapat 18 ton, 20 ton, bahkan ada juga yang dapat 26 ton, tergantung jumlah warganya yang memang benar-benar membutuhkan," lanjut Bupati.

Diakui Bupati banyak masyarakat yang akan mendapatkan jaring pengaman sosial baik yang dari pusat maupun daerah.

"Karena itu operasi pasar gula ini juga perlu diprioritaskan untuk warga kurang mampu tidak terdaftar bantuan yang dari pusat maupun provinsi. Sebab laporan dari Dinas Sosial di Pati ini akan ada sekitar 99 ribu KK yang akan menerima bantuan terkait Covid-19," jelasnya.

Bila masih terjadi kesenjangan terhadap penyaluran bantuan dari pusat maupun provinsi, Bupati berharap Dana Desa bisa dialokasikan juga untuk meng-cover warga yang belum mendapatkan jatah bantuan.

"Mari kita kawal dan awasi bersama semua bantuan tersebut agar senantiasa tepat saran," harap Haryanto. (hms)

#HumasPati #PemkabPati #PasarMurah #winong #haryanto

Komentar