Panitia Muktamar 48 Siapkan Tenaga Medis di Hotel dan Padepokan

(Foto: Panitia Muktamar saat zoom)

Kabarpatigo.com - Panitia muktamar 48 Muhammadiyah Aisyiyah Menggandeng Muhammadiyah Covid Comment Center (MCCC), Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) dan Jaringan rumah sakit (RS) Muhammadiyah Aisyiyah untuk mendirikan 2 RS Lapangan dan menempatkan tim kesehatan di setiap hotel dan pemondokan peserta maupun penggembira muktamar.

Hal ini dilakukan dalam rangka mitigasi kesehatan peserta maupun penggembira muktamar 48 Muhammadiyah Aisyiyah di Solo.

Pernyataan ini disampaikan oleh ketua MPKU PP Muhammadiyah Agus Syamsudin di Jogjakarta.

“Penempatan dua rumah sakit lapangan dan tim kesehatan di hotel-hotel maupun penginapan peserta dan penggembira merupakan upaya dari mpku untuk melindungi dan memberikan pelayanan secara optimal dalam muktamar 48 nanti, ujar Agus saat jumpa pers daring, Rabu (10/8/22)..

Sementara itu, Jaringan rumah sakit Muhammadiyah Aisyiyah akan menyemarakkan muktamar 48 Muhammadiyah Aisyiyah dengan program bakti untuk negeri.

“Bakti sosial merupakan karakter rumah sakit Muhammadiyah, yang awal berdirinya adalah bernama Penolong Kesengsaraan Umum (PKU," terang Agus. 

Ada 117 Rumah Sakit dan 30 Klinik Muhammadiyah Aisyiyah se-Indonesia akan melaksanakan program bakti untuk negeri.

Bentuk kegiatan bakti untuk negeri bisa bermacam-macam, disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, diantaranya pengobatan massal Gratis, sunatan massal maupun kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan lainnya.

Sementara itu Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrohman mengatakan bahwa Muhammadiyah akan selalu melakukan inovasi di bidang kesehatan diantaranya dengan rencana mendirikan rumah sakit untuk masyarakat kelas atas.

“Muhammadiyah berencana melakukan inovasi Rumah Sakit yang peduli dalam dakwah – dakwah kelas menengah atas, atau sekmen khusus, agar sekmen khusus ini bisa tersentuh dakwah Muhammadiyah,” ujar Agus Taufiqurrohman.

Inovasi yang sudah berjalan diantaranya aplikasi prilaku Islami karyawan dalam menjalankan ibadahnya sebagai pengingat dan kontrol. terkait konsistensi berprilaku islam.

“Inovasi dengan aplikasi yang mampu memantau perkembangan hidup islami karyawan seperti yang sudah dilakukan di PKU Jogjakarta,” terang Agus Taufiqurrohman memberi contoh.

Agus menambahkan, dengan adanya aplikasi ini diharapkan ada standarisasi bagi karyawan maupun pimpinan di rumah sakit Muhammadiyah terkait dengan kemuhammadiyahan dan keislaman, hal ini akan berpengaruh baik terhadap pelayanan di rumah sakit. (Girimu.com)

#MuktamarMuhammadiyah

Komentar