Diduga Jadi Praktik Prostitusi, Warung Remang-remang di Tepi Jalan Pantura Margorejo Akhirnya Dibongkar

(Foto: pembongkaran warung oleh pekerja)

Kabarpatigo.com - MARGOREJO - Tepi Jalan Pantura Pati-Kudus di Desa/Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, bakal steril dari warung remang-remang.

Para pemilik membongkar secara mandiri bangunan warung semi permanen itu setelah mendapat surat peringatan dari Satpol PP Pati, Selasa (6/6/23).

Hasil pendataan, ada 26 bangunan liar di tepi Jalan Pantura  Margorejo Pati. Namun, hari ini, baru empat bangunan yang dibongkar.

Selain dibangun menempati tanah milik Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, pembongkaran bangunan-bangunan itu dilakukan karena diduga menjadi tempat praktik prostitusi.

Mukidi, bukan nama sebenarnya, mengaku mendapat tugas membongkar bangunan berpapan triplek itu dari pemilik warung.

Bersama seorang rekan, mereka mendapat pekerjaan yang harus selesai dalam waktu satu hari, warung-warung tersebut harus dibongkar karena tidak resmi dan digunakan sebagai tempat prostitusi.

Kasatpol PP Pati Sugiyono mengatakan, sudah semestinya para pemilik membongkar bangunan tersebut secara mandiri. Terlebih, pihaknya sudah melayangkan tiga kali surat peringatan (SP).

"Kebetulan, kemarin Senin (5/6/23), kami memberikan SP 3. Setelah rapat di Sekda bersama TNI, Polri, dan ormas, kami langsung berikan SP-nya ke pemilik warung," kata Sugiyono, Selasa (6/6/23).

Baca Juga: Rumah Warga Gembong Diduga Jadi Sasaran Penembakan Orang Tak Dikenal, Polisi Masih Selidiki

Sugiyono mengatakan, para pemilik bangunan awalnya diberi kesempatan membongkar warung-warung mereka hingga Kamis (8/6/23).

Namun, atas permintaan para pemilik warung, Satpol PP memberi kelonggaran hingga Minggu (11/6/2023).

Lebih dari tanggal tersebut, petugas akan melakukan pembongkaran pasta.

"Dari kesepakatan dengan para pemilik warung, hari Minggu (11/6/2023) sudah bersih semua. Kalau masih ada yang berdiri, kami akan gusur," tegas dia.

Sugiyono menambahkan, warung yang berjajar di tepi Jalan Pantura Pati-Kudus itu memang sering disewakan oleh pemiliknya untuk praktik prostitusi.

Sugiyono bahkan mendapati bahwa sebagian pekerja seks komersial (PSK) yang mangkal merupakan pindahan dari Lorong Indah alias Lorok Indah, kompleks prostitusi yang sudah digusur habis oleh Pemkab Pati pada awal 2022 lalu.

Ia menyebut, para tunasusila tidak hanya datang dari Pati, melainkan juga dari daerah tetangga, antara lain Grobogan, Rembang, Jepara, hingga Demak. (tribunbanyumas.com)

Komentar