Hadiri Sedekah Bumi di Desa Kentengsari, Cara Bambang Sadono Nguri-uri Peninggalan Para Leluhur

(Foto: Bambang Sadono hadiri acara sedekah Bumi di Desa Kentengsari Kadungjati Grobogan, Minggu 4 Jun 2023)

Kabarpatigo.com - GROBOGAN - Bambang Sadono sosok bertalenta. Seniman, wartawan tulen plus politisi senior. Latar belakang itu tidak terbantahkan, meski masa dan zaman yang terus berkembang.

Ya, Bambang Sadono kini kembali ke habitatnya, setelah sempat vakum beberapa tahun ini, dalam rangka kontemplasi.

Politisi Partai Golkar kelahiran Blora ini, hadir dan berpidato di tengah acara Sedekah Desa di Desa Kentengsari, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

“Ini siapa yang pidato. Nama saya Bambang Sadono. Masih kenal saya, masih ingat saya,” tegas anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di MPR untuk Jawa Tengah periode 2014-2019 ini di Desa Kentengsari, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Minggu (4/6/23) ini.

Di depan warga yang menggelar Sedekah Bumi, Bambang Sadono mengaku, pernah dekat dan sangat dekat dengan rakyat.

Kedekatan itu terus melekat hingga sekarang ini. Misalnya ketika dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, menjadi anggota DPD perwakilan Jawa Tengah, atau saat mencalonkan diri sebagai Gubenur Jawa Tengah berpasangan dengan Ketua NU Jawa Tengah KH M Adnan tahun 2008 dan kemudian kalah.

“Mungkin Bapak-Ibu ketika itu pernah nyoblos suara, pernah memberikan suara untuk saya, tapi lupa. Sekarang ini, Bapak-Ibu mohon saya minta doa-nya karena saya akan kembali mencalonkan lagi sebagai anggota DPR RI tahun 2024 untuk Dapil Jateng III (Grobogan, Blora, Rembang, Pati). Moga Allah memberi izin dan kemudahan pada kita semua,” tegasnya.

Baca Juga: Berikut Hasil Rakernas Golkar: Airlangga Hartarto Tentukan Capres, Cawapres, dan Koalisi

Jadi, lanjut Bambang Sadono, kedekatan yang telah kita bangun bersama, kita eratkan lagi.

“Kita sambung lagi,” tandas mantan Ketua Dewan Kesenian Jawa Tengah ini.

Bambang Sadono yang menyempatkan hadir di acara Sedekah Bumi di Desa Kentengsari, mengaku sangat berbahagia lantaran bisa bertemu dengan para seniman tayub, juga dengan para pengrawit, yang berkumpul di acara Sedekah Bumi.

“Kegiatan seperti Sedekah Bumi, harus terus dilestarikan, dipertahankan. Karena ini bagian dari peninggalan para leluhur kita,” tandasnya.

Bambang Sadono juga mengaku merasakan sebuah kebersamaan masyarakat di Desa Kentengsari. Contohnya, untuk konsumsi, masyarakat punya partisipasi dan kerukunan yang tidak ada tandingnya.

Mereka (masyarakat) datang dan berbondong-bondong berkumpul, dengan membawa hasil bumi. Ada ayam panggang, telur, dan juga perlbagai jenis masakan kampung yang luar biasa enaknya.

Ini kan artinya, tradisi dan kebersamaan masyarakat yang harus terus dipupuk, dilestarikan dan dipertahankan,” imbuhnya

Bambang Sadono juga mengaku datang ke Desa Kentengsari, Kecamatan Kedungjati, dengan perjalanan yang luar biasa. Jalan yang dilalui dari Semarang menuju ke Grobogan, sangat dan butuh perjuangan.

Di akhir kunjungannya, Bambang Sadono juga menyempatkan membantu untuk pengembangan kesenian. “Ini bentuk dari upaya atau nguri-uri (menghidupkan) kegiatan sedekah desa,” ucapnya.

Sebelum menutup pidatonya, Bambang Sadono menyumbang dua parikan. Kripik gedang kripik telo, wektune sitik edang diendum roto (keripik pisang kerupik ubi, waktunya terbatas, dibagi rata).

Kemudian, iwak teri kali Juwono, pilih DPR RI aja lali Bambang Sadono (ikan teri sungai Juwana, pilih DPR RI jangan lupa Bambang Sadono). (memanggil.co)

Komentar