Perjuangan Tinggal Asa (Penolakan Pabrik Semen)

Oleh : Dian Puspitasari *

(Foto: Dian Puspitasari)

Kabarpatigo.com - SUKOLILO - Pernah berada pada masa dimana momen perjuangan penolak semen benar-benar bersatu padu. Seluruh upaya dilakukan agar perjuangan berhasil. Iuran, tenaga, pikiran dan lain-lain.

Saya pun pernah menjadi bagian dari perjuangan itu, bahkan sampai saat ini meskipun dalam bentuk berbeda.

Perjuangan sepenuhnya berhasil, karena meskipun pabrik semen hengkang, namun penambang masih berkeliaran dan terkesan ada pembiaran.

Pembiaran tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, namun masyarakat sendiri sudah mulai lupa.

Baca Juga: Pemuda Kendeng, Susilo Bicara Kelestarian Kendeng

Banjir bandang selalu terjadi, namun kita tetap lupa. Perjuangan penolakan pabrik semen hanya isu sektoral, yang berwujud pabrik lah yang ditentang.

Baca Juga: Catat ! Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 Qatar

Momentum 2024 kembali menguji nalar perjuangan dulur-dulur (saudara-saudara ). Perjuangan tidak hanya menolak fisik, tapi juga pembuat, yang terlibat dan turut serta dalam proses legalisasi hancurnya kendeng, rusaknya alam. 

Aku menolak lupa, namun masyarakat pejuang tidak demikian.

Karena Amplop, dia  LUPA dan terus PURA-PURA LUPA. LUPA berapa banyak uang yang dikorbankan, LUPA berapa banyak persaudaraan yang menjadi TUMBAL, LUPA berapa banyak kesakitan yang DITERIMA.

*Direktur LRC KJHAM periode 2016 - 2018

Komentar