JATAM Klaten dan Komisi VI DPR RI Kolaborasi Budidaya Pepaya Hawai

(Foto: Anggota DPR RI Singgih Januratmoko bersama JATAM Klaten dalam pelatihan Budidaya Pepaya Hawai di Gedung Dakwah PRM Gading Klaten, Selasa 6 Feb 2024)

Kabarpatigo.com - KLATEN - Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Kabupaten Klaten berhasil menyelenggarakan pelatihan Budidaya Pepaya Hawai di Gedung Dakwah Muhammadiyah PRM Gading, Klaten Utara, Selasa (6/2//24).

Acara yang diiniasi oleh Lembaga Pengembangan UMKM (LPUMKM) dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PDM Klaten ini diikuti oleh 165 petani yang berasal dari 26 Kecamatan se-Kabupaten Klaten.

Dalam sambutannya, Ketua MPM PDM Klaten, Agung Zulianto, memaparkan bahwa MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah membentuk JATAM sebagai wadah pengorganisasian dan pemberdayaan petani, pelaku utama produksi pangan yang sangat dibutuhkan manusia.

Jatam Klaten yang sudah terbentuk pada Juli 2023 pun terus mengajak para petani untuk bergabung.

"Agar petani punya posisi tawar yang kuat, baik terhadap pelaku ekonomi pasar bebas maupun para pengambil kebijakan, maka tidak ada pilihan lain kecuali para petani harus mau berjamaah, berjuang bersama-sama mencapai kesejahteraan," kata Agung membakar semangat peserta.

Tak lupa Agung menyampaikan terimakasih kepada dua mitra yang akan menyampaikan materi pelatihan, Ir. Cipto Legowo dari PT Tunas Agro penyedia aneka benih buah-buahan dan Edi Suyitno dari Lamongan yang akan menjadi off-taker hasil budidaya Pepaya Hawai dan buah lainnya.

Agung juga menyampaikan terima kasih kepada Bp. Singgih Januratmoko, Anggota Komisi VI DPR RI, yang telah mensponsori pelaksanaan pelatihan bagi anggota Jatam.

Wahyudi Nasution, Ketua LPUMKM PDM Klaten yang juga Wakil Ketua Jatam Pusat, dalam sambutannya menyampaikan tentang perlunya kolaborasi kegiatan antar-Majelis, Lembaga, Ortom, dan Amal Usaha Muhammdiyah.

Di samping itu, Muhammadiyah juga harus siap bersinergi-kolaborasi dengan pihak eksternal seperti Pemerintah, DPR, Ormas lain, LSM, dan sebagainya guna memaksimalkan peran dakwahnya.

"Pelatihan Budidaya Pepaya Hawai pagi ini adalah contoh konkrit sinergi-kolaborasi antara LPUMKM dan MPM PDM Klaten, Bapak Singgih Januratmoko selaku Anggota Komisi VI DPR RI, PT Tunas Agro perusahaan Nasional di bidang Hortikultura, dan Bapak Edi Suyitno anggota MPM PDM Lamongan yang menekuni bisnis buah-buahan premium," kata Wahyudi Nasution.

Singgih Januratmoko dalam sambutannya menyampaikan bahwa sesungguhnya banyak program kementerian yang dapat diakses untuk pemberdayaan masyarakat.

Terkait Koperasi Jatam, misalnya, Singgih siap membantu akses ke Kementerian Koperasi dan UMKM, salah satu mitra kerjanya di Komisi VI DPR RI, yang punya banyak program bagus.

"Demikian juga Kementerian BUMN. Setiap BUMN punya program CSR yang dapat diakses untuk pengembangan Jamaah Tani Muhammadiyah dan UMKM," imbuh Singgih.

Baca Juga: Pemilu 2024 Muhammadiyah Tak Akan Kerahkan Dukungan ke Calon Tertentu

Acara pelatihan dibuka secara resmi oleh Drs. H. Mochtar Anshori, M.Pd.I. selaku Wakil Ketua PDM Klaten. Mochtar Anshori dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program kolaborasi untuk pemberdayaan petani.

Mochtar mengharapkan program kolaborasi seperti ini akan diikuti oleh semua Majelis, Lembaga, Ortom, dan AUM di lingkungan PDM Klaten.

Sebelum memasuki sesi Pelatihan, dilakukan penyerahan bantuan benih Pepaya Hawai dari Singgih Januratmoko kepada peserta pelatihan yang diwakili oleh Ketua Jatam Klaten, Nusanta Herlambang.

Selanjutnya, dilakukan Penandatangan Naskah Kerjasama antara Ketua Koperasi Jatam, Kabul Subahid, dengan Edi Suyitno pemilik Somok Fruits. Pepaya Hawai hasil panen petani Jatam Klaten nanti akan dibeli oleh Somok Fruits melalui Koperasi Jatam Klaten.

Setelah sesi pembukaan usai, acara berikutnya adalah acara Inti, Pelatihan Budidaya Hawai. Tampak semua peserta antusias mengikuti pelatihan.

Sesi pelatihan yang dipandu oleh Kabul Subahid itu diawali pemaparan tentang seluk-beluk budidaya Pepaya Hawai oleh Cipto Legowo, sejak pembenihan, penyiapan lahan, penanaman, perawatan, penanganan hama, hingga teknik memanen buah pepaya.

Ketika dibuka sesi tanya-jawab, peserta pun berebut mangajukan pertanyaan, dan semua dijawab dengan baik oleh Cipto Legowo.

Giliran terakhir, Edi Suyitno menjelaskan alasan kenapa berbisnis Pepaya Hawai dan bukan jenis pepaya lainnya. Pepaya Hawai ini sesuai dengan target marketnya, yaitu pasar modern dan konsumen klas menengah-atas.

Mereka sangat peka terhadap kualitas dan kemasan, harga dan pembayarannya juga bagus.

"Itulah makanya saya menyambut gembira tawaran kerjasama dari teman-teman Jatam Klaten," kata Edi. "Jatam Klaten yang akan mendamping Bapak-Ibu dalam budidaya, Koperasi Jatam yang akan menangani pasca-panen, dan kami yang akan membelinya dengan harga dan pola pembayaran sesuai perjanjian kerjasama. Inilah yang disebut contract farming. Petani melakukan budidaya dengan sebaik-baiknya, sudah ada jaminan hasil panennya pasti dibeli dengan harga yang bagus dan menguntungkan," sambung Edi.

Acara ditutup tepat pukul 12.30 WIB. Semua peserta yang berseragam T-Shirt Jatam warna hijau dengan tag-line PETANI BERDAYA INDONESIA JAYA itu pulang dengan membawa bantuan benih serta media tanam dan cendera mata dari dari Singgih Januratmoko. (red)

Komentar