Banjir Rob Landa 4 Desa di Tayu Pati, Kerugian Capai Rp 13,4 Miliar

(Foto: Kondisi Rob di Desa Tunggulsari Pekan Lalu dan Kondisi Jalan Desa Tunggulsari)

Kabarpatigo.com - TAYU - Kerugian akibat banjir rob atau air pasang laut di beberapa desa di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati mencapai sekitar Rp13,4 Miliar. Kerugian sebesar itu terparah dialami oleh Desa Tunggulsari, khususnya di RT05/RW01.

Selain Desa Tunggulsari, 4 (empat) desa lainnya di Kecamatan Tayu juga dilanda banjir rob, yakni Desa Margomulyo, Sambiroto, Keboromo dan Desa Dororejo. Banjir Rob melanda kawasan itu terjadi sejak medio Mei lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetyo saat disadur dari RMOLJateng, Jumat (21/6/25) membenarkan hal itu. 

Dia mengatakan, kerugian paling besar dialami warga di wilayah RT05/RW01 karena belasan hektare tambak ikan nila terendam banjir rob dalam satu bulan terakhir, sehingga tidak bisa dipanen.

"Menurut  kami, kerugian akibat banjir rob parah karena belasan hektare tambak ikan nila terendam banjir, sehingga petani gagal panen," terang Martinus.

Di Desa Tunggulsari, terdapat 2 RT yang tergenang banjir rob, dengan ketinggian sekitar 20-50 cm. Di Desa Dororejo, terdapat 5 RT yang tergenang banjir rob, dengan sekitar 20 cm.

Sementara Desa Margomulyo, terdapat  5 RT yang banjir rob, dengan ketinggian sekitar 20-40 cm. Di Desa Keboromo hanya 1 RT yang terdampak banjir rob dengan ketinggian 20-40 cm dan di Desa Sambiroto terdapat 10 RT dengan ketinggian 15-20 cm.

“Desa Keboromo beberapa rumah tergenang air ketinggian air kurang lebih 30-40 cm, 6 rumah terdampak. Desa Sambiroto terdampak 25 KK dengan ketinggian air 15-20 cm,” ungkap Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya.

Baca juga: Car Free Day ke 4, Bupati Pati: CFD Kali Ini Lebih Semarak dari Sebelumnya

Baca juga: SMP Muhammadiyah 1 Pati Bagikan Raport, Siswa Berperingkat dapat Hadiah

Baca juga: Bertemu Keluarga Besar TNI, Dandim Pati Berharap Menjadi Motivator dan Inspirator yang Positif di Masyarakat

Baca juga: Kedekatan Bupati Pati dengan Menteri PU, Bukti Komitmen Kuat Antara Daerah dan Pusat

Martinus mengatakan, banjir rob di beberapa titik wilayah Tayu diakibatkan air pasang yang meluber ke pemukiman warga. Kondisi tersebut diperparah adanya hujan mulai tanggal 16-17 Juni 2025 lalu.

“Terjadi curah hujan dengan intensitas sedang mengakibatkan ada penambahan ketinggian banjir rob kemudian merambah ke pemukiman warga yang ada di beberapa desa di Kecamatan Tayu,” jelas dia.

Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi saat dikonfirmasi, Minggu (22/6/25) mengatakan bahwa banjir rob di desanya sudah mulai surut. Ia berharap tidak turun hujan lagi. 

Yang terjadi saat ini menjadi yang terparah sejak 5 tahun belakang. Setidaknya terdapat 252 rumah yang hingga kini tergenang banjir rob.

Bahkan, sambungnya, salah satu RT telah digenangi banjir rob mulai pertengahan Mei hingga Juni 2025 ini.

“Ini paling tinggi. Satu bulan terakhir, mulai pertengahan Mei itu yang sampai menggenangi perkampungan. Di RT 5 mulai pertengahan Mei sampai sekarang kawasan perkampungan mereka masih terendam,” ucap Wahyudi. (rmoljateng)

Komentar