(Foto: wakil ketua DPRD Jateng Mohammad Saleh)
Kabarpatigo.com - SEMARANG - Program ganti sepatu jebol apa yang dicanangkan wakil ketua DPRD Jateng Mohammad Saleh bakal dilakukan Fraksi Partai Golkar DPRD Jateng berbarengan dengan pelantikan pengurus DPD Golkar di Batang.
Mohammad Saleh mengakui sudah mengantongi 1.000 nama anak-anak sekolah di Batang yang akan mendapatkan program GASS (Ganti Sepatu Siswa Jebol) dan Susu Gratis.
"Kita lagi mau launching rencanakan di Batang nih karena Batang kan dapil saya kan. Kita sudah melaunching (mendata) anak-anak yang sepatunya jebol. SD sama SMP dan saya sudah mendapatkan 1.000 nama dari beberapa desa," kata M Saleh.
Baca juga: Haedar Nashir: Kalender Hijriah Global Tunggal Adalah Keniscayaan di Era Globalisasi
Baca juga: Kalender Hijriah Global Tunggal Resmi Diluncurkan Muhammadiyah di Yogyakarta
"Rencana kita mau laksanakan, saya menunggu jadwal Pak Bahlil kapan bisa hadir karena sekaligus pelantikan Golkar Jateng," lanjutnya.
Rencananya, program tersebut akan direalisasikan di kabupaten dan kota di Jateng. Program ini nantinya bakal dijalankan seluruh legislator Golkar di wilayahnya masing-masing.
"Ini mau kita bikin terus di semua kabupaten kota. Jadi gerakan antisepatu jebol itu. Nanti teman-teman Fraksi Golkar nanti kita ajak untuk memikirkan dapilnya masing-masing. Nanti itu akan menjadi programnya Partai Golkar Jawa Tengah ke depan," jelas ketua DPD I Partai Golkar Jateng.
Tak hanya ganti sepatu jebol, pihaknya juga berencana memberikan susu gratis untuk mencegah stunting. Pihaknya masih menggodok target sasaran program susu gratis ini.
"Kalau susu ini lagi kita kaji apakah segmennya TK, SD. Kalau bicara stunting kan sebenarnya makan bergizi gratis kan bagus. Susunya kan nanti susu pasteurisasi yang bisa diminum segala umur lah. Kita akan pastikan dulu apakah kita masuk ke segmen balita atau PAUD, TK, SD," jelasnya.
Baca juga: Peduli Pendidikan Anak-Anak di Jateng, M Saleh Canangkan Program "GASS" dan Susu Gratis
Dia menerangkan persoalan stunting muncul ketika bayi dalam kandungan hingga balita usia 2 tahun. Oleh sebab itu, susu tersebut rencananya dibagi ke anak-anak.
"Terutama mencegah itu (stunting). Untuk menopang agar anak-anak kita sehat," paparnya.
Selain itu, Saleh menerangkan, program tersebut diharapkan akan menimbulkan multiplier effect. Program tersebut diyakini bakal mendongkrak ekonomi UMKM di Jateng.
"Mungkin kita nanti memakai susu pasteurisasi produknya UMKM, ataupun kelompok koperasi, di Jawa Tengah. UMKMnya juga bisa berdaya sama koperasinya," pungkasnya. (dtk)
Komentar
Posting Komentar