100 Hari Kepemimpinan Bupati Sudewo: Jalan Mulus, Beasiswa Mengalir, Petani Sejahtera, dan Kepatuhan Bayar Pajak

(Foto: Bupati Sudewo saat potcast di Kompas TV, Jumat 11 Jul 2025)

Kabarpatigo.com - PATI - Dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya, Bupati Pati Sudewo menunjukkan langkah nyata melalui berbagai program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, mulai dari perbaikan infrastruktur, pendidikan, pertanian, hingga pelayanan publik.

Salah satu wilayah yang mengalami transformasi signifikan adalah Desa Wegil di Kecamatan Sukolilo. Dulu dikenal sebagai “Jeglongan Sewu” karena jalan rusak dan penuh lubang akibat lalu lintas truk galian C, kini desa tersebut telah menikmati jalan yang mulus dan aman.

“Kami prioritaskan pembangunan jalan karena itu adalah akses utama mobilisasi warga dan distribusi hasil pertanian,” ungkap Bupati Sudewo saat potcast di Kompas TV di Jakarta, Jumat (11/7/25).

Selama 100 hari pertama, Pemkab Pati telah merealisasikan perbaikan di lebih dari 10 titik jalan, dari total 81 ruas yang ditargetkan tahun ini, yang kemudian diperluas menjadi lebih dari 90 titik melalui dukungan Kementerian PUPR.

“Kami memakai material setara jalan Pantura. Ini komitmen nyata untuk pemerataan pembangunan,” tegasnya.

Bupati juga mengaitkan perbaikan jalan dengan peningkatan kepatuhan masyarakat terhadap pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

“Kalau jalan bagus, masyarakat pun merasa puas dan percaya bahwa pajak mereka dipakai dengan benar,” ujarnya.

Dalam bidang pendidikan, lebih dari 230 siswa kurang mampu di Kabupaten Pati telah menerima beasiswa hasil kerja sama dengan berbagai BUMN dan pelaku usaha melalui program CSR.

“Seleksi dilakukan transparan dan tepat sasaran. Kami verifikasi langsung ke rumah-rumah,” ungkap Bupati.

Baca juga: Bupati dan Pelaku Ekonomi Kreatif Diterima Menteri Ekraf, Siap Dorong Ekraf Lokal Tembus Pasar Nasional

Ia juga mengedepankan pembentukan karakter sejak dini dengan membiasakan anak-anak untuk menjaga kebersihan sekolah, bergotong royong, hingga mengenalkan lagu-lagu kebangsaan sebagai bentuk pendidikan non-akademik.

Bupati juga mengawal langsung penyaluran 2.670 bibit durian unggul seperti Duri Hitam dan Musang King kepada petani. Pemkab berperan sebagai fasilitator, pendamping teknis melalui penyuluh, sekaligus penyedia infrastruktur pendukung seperti jalan dan irigasi.

Tak hanya itu, program “1 Hektar 10 Ton Bisa!” juga dicanangkan dengan fokus pada efisiensi distribusi pupuk, penyediaan alat pertanian, dan pembentukan pasar yang berpihak pada petani.

“Petugas penyuluh lapangan juga kami tingkatkan kualitasnya agar lebih responsif dan inovatif,” katanya.

Menghadapi ancaman banjir tahunan, Bupati Sudewo mengambil langkah menyeluruh: normalisasi sungai besar seperti Sungai Wulan dan Sungai Juwana, pembangunan drainase kota dan desa, serta koordinasi dengan BBWS dan Kementerian PUPR. Bahkan, proyek besar normalisasi Sungai Wulan sepanjang 47 km saat ini tengah dalam proses tender senilai Rp 1,4 triliun.

Baca juga: Fokus pada Infrastruktur dan Efisiensi Anggaran, Pemkab Pati Ajukan Perubahan APBD 2025

Baca juga: Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda

Tak hanya reaktif, Pemkab juga menempuh strategi jangka panjang melalui reboisasi kawasan pegunungan demi meningkatkan daya serap air.

Pelayanan publik di Pati juga terus ditingkatkan. Melalui evaluasi kinerja, penghargaan, dan sistem reward-punishment, layanan PEKPP berhasil meraih predikat “Sangat Baik”.

Kami juga mendorong inovasi lewat lomba-lomba dan digitalisasi pelayanan ke desa-desa,” ujar Sudewo.

Reformasi birokrasi turut digenjot melalui rotasi jabatan sebanyak tiga kali. Tujuannya, untuk penyegaran dan peningkatan produktivitas. “Kami ingin SDM yang adaptif, kompetitif, dan berdaya saing,” jelasnya.

Sektor wisata dan kuliner Pati tak luput dari perhatian. Pemkab tengah merevitalisasi objek wisata seperti Goa Pancur, Waduk Seloromo, dan Jollong, serta mengembangkan wisata budaya seperti Meron dan Sedekah Laut.

UMKM kuliner khas Pati seperti Nasi Gandul, Soto Kemiri, hingga olahan bandeng didorong tampil modern dan kompetitif melalui pelatihan serta promosi digital.

“Pati punya potensi wisata dan kuliner yang luar biasa. Perlu sentuhan promosi dan kerja sama dengan EO, komunitas, hingga swasta,” imbuhnya.

Bupati Sudewo menegaskan bahwa ia ingin meninggalkan warisan nilai berupa pemerintahan yang bersih, melayani, dan berpihak pada rakyat kecil.

“Kabupaten Pati harus maju dengan tetap menjaga akar budaya. Modern, tapi tetap membumi,” pungkasnya.

Kepada generasi muda Pati, ia berpesan: “Satu tetes keringat orang tuamu harus kau hargai untuk menjemput masa depanmu. Berkaryalah, tapi jangan lupakan tanah kelahiran," pungkasnya. (red)

(Foto: Haul Sunan Ngerang Desa Pekuwon Juwana Pati)

Komentar