Pak Harto Jadi Pahlawan Nasional, Survei: 80,7 Persen Publik Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

(Foto: Presiden Republik Indonesia ke II Soeharto)

Kabarpatigo.com - JAKARTA - Menurut hasil survei terbaru lembaga riset KedaiKOPI, sebanyak 80,7 persen responden setuju bila presiden kedua RI Soeharto ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif KedaiKOPI, Hendri Satrio.

"Sebanyak 80,7 persen mendukung Soeharto menjadi pahlawan nasional, sementara yang tidak mendukung 15,7 persen, dan yang tidak tahu 3,6 persen," kata sosok yang akrab disapa Hensat itu dalam paparan survei bertajuk "Pengangkatan Pahlawan Nasional", Minggu (9/11/2025).

Berdasarkan survei itu, menurut Hensat, ada sejumlah alasan bagi masyarakat yang setuju dengan pengusungan tokoh yang biasa disebut Pak Harto itu sebagai pahlawan nasional.

Baca juga: Melalui Sensus Ekonomi Running, Bupati Ajak Warga Pati Dukung Sensus Ekonomi 2026

Sebanyak 78 persen responden mendukung pemberian gelar itu dengan alasan, Pak Harto dianggap berhasil membawa Indonesia mencapai swasembada pangan.

Kemudian, sebanyak 77,9 persen responden beralasan, Pak Harto sukses melakukan pembangunan untuk bangsa.

Berikutnya, sebanyak 63,2 persen responden memandang Pak Harto berhasil menghadirkan sekolah dan sembako murah untuk rakyat.

Adapun 59,1 persen responden beralasan, pada masa penguasa Orde Baru itu, Indonesia mengalami stabilitas politik yang baik.

Sementara itu, barisan yang tidak mendukung Soeharto sebagai pahlawan nasional terbagi menjadi beberapa kelompok.

Pertama, sebanyak 88 persen responden tidak mendukung Pak Harto karena dalam masa kepemimpinannya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dinilai marak terjadi.

Berikutnya, sebanyak 82,7 persen responden tidak mendukung penganugerahan gelar pahlawan nasional itu karena menganggap Soeharto telah membungkam kebebasan berpendapat dan kebebasan pers.

Baca juga: TMMD Sengkuyung Tahap IV Tahun 2025 di Desa Bermi Resmi Ditutup Kodim 0718/Pati

Baca juga: Golkar Ajukan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Bahlil: Dapat Respons Positif dari Prabowo

Kemudian, sebanyak 79,6 persen responden menilai Soeharto sebagai pelanggar hak asasi manusia (HAM).

Tercatat 61,3 persen memandang tokoh yag wafat pada 2008 itu terlibat dalam kasus intimidasi beberapa pihak dan sejumlah peristiwa kontroversial.

Menurut Hensat, hasil survei pihaknya ini dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah sebelum mengambil langkah terkait penganugerahan gelar pahlawan nasional.

"Temuan data ini seharusnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam memutuskan gelar pahlawan untuk Soeharto," ujar Hensat.

“Ini adalah alasan alasan yang sangat krusial bagi sejarah Indonesia. Jadi dan ini harusnya bisa menjadi pertimbangan dari pemerintah dalam memutuskan nantinya. Jangan hanya dilihat banyak yang setuju, tapi dilihat juga yang tidak setuju," sambung dia.

KedaiKOPI melakukan jajak pendapat ini pada 5-7 November 2025. Survei menggunakan metode Computerized Assited Self Interview (CASI) dengan responden sebanyak 1.231 yang berasal dari berbagai daerah se-Indonesia. Responden dalam survei ini berusia mulai dari 17 hingga 60 tahun.

Menjelang peringatan Hari Pahlawan 2025, Soeharto sudah diusulkan masuk dalam daftar tokoh yang akan menerima gelar pahlawan nasional.

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengeklaim, Pak Harto telah memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar tersebut. (republika.co.id)

Komentar