Selamat Ulang Tahun Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto ke 58

(Foto : Airlangga Hartarto)

Kabarpatigo.com - JAKARTA - Airlangga Hartarto lahir di Surabaya, 1 Oktober 1962 dari pasangan Hartarto Sastrosoenarto–R.Hartini Soekardi. Meski lahir di Surabaya, ia meneruskan sekolah menengahnya di SMA Kolese Kanisius Jakarta. Ia dikenal sebagai pribadi yang aktif. Saat di SMA, ia menjadi ketua OSIS.

Airlangga Hartarto adalah anak dari pasangan (alm) Ir. Hartarto Sastrosoenarto dan R. Hartini Soekardi. Nama ayahnya adalah nama yang menjadi kepercayaan Presiden Soeharto dalam kabinet pemerintahan Orde Baru. Selama lima belas tahun, tiga periode, ayah Airlangga ini menjabat sebagai menteri di berbagai posisi.  

Ir. Hartarto Sastrosoenarto pertama kali masuk kabinet sebagai Menteri Perindustrian Kabinet Pembangungan VI. Kemudian berpindah sebagai Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi Kabinet Pembangunan VI.

Terakhir, ia menyelesaikan perjalanan sebagai pejabat dengan Menteri Koordinator Pengawasan dan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Kabinet Pembangunan VII.

Peran Ir. Hartarto sebagai pemrakarsa Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang perindustrian, saat mulai menjabat di tahun 1983 sebagai Menperin dua periode saat itu, berhasil meraih PDB nasional sekitar 28 persen.

Airlangga Hartarto lulus dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada tahun 1987. Melanjutkan gelar master di Monash University, Australia tahun 1996. Setahun kemudian, ia meraih Master of Management Technology dari The University of Melbourne, Australia. 

Suami Yanti Isfandiary, ini pernah memprakarsai pemberian Herman Johannes Award, suatu penghargaan bagi inovasi teknologi, ketika menjabat sebagai Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM pada 2003.

Airlangga juga merupakan lulusan Master of Business Administration (MBA) dari Monash University, Australia pada 1996 serta Master of Management Technology (MMT) dari The University of Melbourne, Australia pada 1997.

Penghargaan yang pernah diterima oleh mantan ketua OSIS di SMA Kanisius Jakarta ini diantaranya ASEAN Engineering Honorary Fellow dari Asean Federation of Engineering Organization di Myanmar pada 2004.

Pada tahun 2016, terjadi perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja Jilid II, Airlangga Hartarto pun terpilih untuk menduduki kursi yang sama dengan yang pernah sang ayah duduki saat dahulu. Airlangga mewakili Partai Golkar menggantikan Saleh Husin dari Partai Hanura.

Terpilihnya kembali Joko Widodo memenangi pilpres periode kedua, menggeser naik posisi Airlangga menjadi Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI.

Sebagai menteri yang menjembatani antar lembaga ekonomi negara, demi terjalinnya kerjasama apik, terintegrasi, dan berakselerasi. Harapan Jokowi pada sektor industri 4.0 dan bagaimana mengurangi defisit anggaran negara menjadi tugas prioritas diantara yang lain.

Di luar pejabat pemerintahan juga partai, ia menyempatkan diri menulis beberapa buku seperti "Strategi Clustering dalam Industrialisasi Indonesia" pada 2004, kemudian di tahun 2014 "Membangun Kemandirian, Mewujudkan Kedaulatan Ketahanan Energi Nasional." Lalu dua tahun setelahnya tahun 2016 dengan judul "Merajut Asa: Membangun Industri, Menuju Indonesia yang Sejahtera dan Berkeadilan" terbit pada 2016.

Pengagum ajaran Mahatma Gandhi ini selalu memegang tujuh prinsip yang harus dihindari, yakni kaya tanpa bekerja, kesenangan tanpa kesadaran, pengetahuan tanpa karakter, bisnis tanpa moral, ilmu tanpa kemanusiaan, penghargaan tanpa pengorbanan, dan politik tanpa prinsip.

Selamat Ulang Tahun Ketua Umum Partai Golongan Karya, Airlangga Hartarto ke 58, 1 Oktober 1962 - 1 Oktober 2020. (Red. Kabargolkar.com)

#AirlanggaHartarto

Komentar