Pemkab Pati Akan Salurkan 100 Ton Beras ke 74 Desa Terdampak Kekeringan

(Foto: Beras Bulog dokumen merdeka.com)

Kabarpatigo.com - PATI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bakal menyalurkan sebanyak 100 ton beras kepada masyarakat di daerahnya yang terdampak kekeringan.

Penyaluran beras tersebut setelah penetapan status tanggap darurat bencana.

Untuk diketahui, Pemkab Pati telah menaikkan status siaga bencana menjadi status tanggap darurat bencana.

Status ini diberlakukan selama 14 hari. Dari mulai 3 sampai 16 Oktober 2023. 100 ton beras nantinya dibagikan kepada warga di 74 desa yang mengalami kekeringan.

Puluhan desa itu tersebar di Kecamatan Jaken, Jakenan, Winong, Tambakromo, Gabus, Kayen, Sukolilo, Batangan, Pucakwangi dan Kecamatan Tayu.

Pemerintah memprioritaskan korban kekeringan yang belum mendapatkan bantuan. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)  maupun bantuan lainnya.

“Setelah ditetapkan status tanggap darurat bencana ada dropping beras untuk masyarakat yang terdampak kekeringan. Jumlahnya 100 ton. Tapi itu untuk masyarakat yang belum mendapatkan bantuan,” kata Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro sesuai rapat penetapan status tanggap darurat bencana di ruang Joyokusumo Sekertariat Daerah (Setda) Pati.

Baca Juga: Lomba Penyuluhan Stunting untuk Istri Kepala Desa/Lurah se Kecamatan Pati

Sementara itu, Kepala Kabid (Kabid) Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Kabupaten Pati, Alfianingsih Firman Wigati menambahkan, 100 ton beras yang bakal dibagikan tersebut merupakan cadangan untuk Kabupaten Pati. Yakni cadangan yang dikeluarkan ketika sedang bencana.

Setiap kabupaten itu mempunyai jatah 100 ton. Jatah pemerintah yang disimpan di gudang Bulog. itu bisa dikeluarkan ketika ada bencana alam dan ada keputusan tanggap darurat bencana alam,” jelas dia.

Pihaknya melanjutkan, setiap desa dipilih 75 kepala keluarga untuk mendapatkan sekitar 10 kilogram beras per KK.

Ditargetkan bantuan itu dapat disalurkan secara maksimal hingga pekan depan.

Bantuan beras sebanyak 100 ton ini menilai mampu mencukupi untuk bantuan korban kekeringan. Meksipun begitu, pihaknya bakal meminta tambahan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah jika masih kurang.

“Jika kurang kita bisa mengajukan tambahan ke provinsi. Sebanyak 100 ton ini kita prediksi masih sisa. Sekitar 70 ton kita cair kan. Kalau ada diperlukan kita minta dicairkan di provinsi. 200 ton ada di provinsi. Jika masih kurang lagi kita bisa mengajukan ke pemerintah pusat,” tandasnya. (joglojateng)

Komentar