Bujuk Rayu untuk Oposisi, Bukti Pemerintah Tidak Percaya Diri

(Foto: Slamet Susilo tokoh pemuda Sukolilo Pati)

Kabarpatigo.com - Ini bukan sekedar kepemiluan, akan tetapi ideologi partai politik. Karena ideologi parpol kita tidak terang benderang sehingga dengan mudah masing-masing parpol ini berkoalisi atas nama persatuan dan kesatuan setelah pemilu.

Padahal membuat sistem pemerintah bukan begitu tujuanya. Begitu anda kalah di dalam pemilu, anda oposisi dan itu yang harus dilanjutkan.

Kalau kemudian pemerintah/ partai koalisi pemerintah berupaya membujuk rayu partai dari luar koalisi pemerintah itu namanya pemerintah tidak percaya diri.

Mereka tidak percaya diri di dalam menjalankan roda pemerintahan. Mungkin, mereka terlalu banyak berbuat dosa selama pemilu jadi mereka khawatir dengan kubu oposisi.

Padahal, bangunan ketatanegaraan kita boleh saja oposisi. Oposisi terhormat dan kubu pemerintah juga terhormat. Jadi berjalan untuk menyeimbangkan pemerintahan.

Baca Juga: Gelar Peringatan Hari Otonomi Daerah di Pati: Dorong Ekonomi Hijau dan Kesejahteraan

Baca Juga: Bahas Raperda Perlindungan Petani, DPRD Pati Rapat Paripurna dan Bentuk Pansus

Tapi memang harus diakui ada suasana praktis dalam suasana politik kita, dimana ada pembenaran-pembenaran untuk menyatukan berbagai kubu sehingga rampinglah oposisi dan gendutlah koalisi pemerintah. Dan kedua-duanya ini kalau menurut saya, sebenarnya merugikan. 

Rampingnya oposisi menyebabkan daya kritik terhadap pemerintah untuk berbuat benar sesuai dengan konstitusi akan berkurang. Pemerintah akan merasa paling benar dan powerfull.

Segala sifat yang powerfull itu selalu ada penyimpangan. Oleh karena itu pemerintah sebenarnya dilarang terlalu gemuk itu namanya oversize/ obesitas koalisi pemerintah. Tentu akan berdampak lamban.

Bayangkan ada orang yang tidak berjuang bersama-sama lalu bergabung di dalam koalisi pemerintah dan menikmati hasil pemilu/ bagi hasil di dalam pemerintah, tentu tidak akan sehat dan menimbulkan intrik di dalam/ internal, persaingan tidak sehat dan segala macamnya.

Pemerintah nanti akan terlalu besar dan kita dengar nanti ada upaya untuk memperbesar kementerian, ingin menambah koalisi lain. Ini sama saja kita membangun pemerintahan tanpa rasa malu dengan publik.

Publik memilih untuk anda berbeda pandangan dengan pemerintah yang menang agar kemudian aspirasi yang berbeda bisa disalurkan. Dengan begitu pemerintah bisa berjalan dengan baik.

Nah kalau semua disesuaikan dengan koalisi, ini bukan memperjuangkan publik tetapi tergoda dengan kenikmatan pemerintah. Itu sebenarnya politiknya. (red)

Komentar