Ada Apa dengan Patiku?

Oleh: Sentut*

(Foto: Alun-Alun Pati)

Kabarpatigo.com - PATI - Dalam sepekan ini Kabupaten Pati Jawa Tengah menjadi bahan pergunjingan di berbagai Media Sosial (Medsos) maupun pemberitaan. Dan itu terjadi bukan hanya pada media lokal. Bahkan menjadi tranding topik di setiap media elektronik maupun cetak.

Apakah kejadian yang akhir-akhir ini hangat menjadi perbincangan bagian dari pengalihan issue politik saat ini? Atau memang bertepatan dengan agenda Pilkada?

Kondisi ini menjadi perhatian khusus oleh warga Pati yang mengatasnamakan dirinya sebagai Cah Angon (anak pengembala), Sentut. Bagi warga Pati selatan ini peristiwa yang terjadi di Pati untuk dijadikan catatan sejarah dan pembelajaran bagi semua.

Banyak yang beranggapan bahwa daerah yang sedang ada kasus disebabkan oleh rendahnya Sumber Daya Masyarakat (SDM) masyarakat setempat.

Baca juga: Ratusan Petani Demo di Kantor BPBD Pati Tuntut Bantuan Puso yang Dijanjikan Tidak Terealisasi

Baca juga: Polisi Berhasil Ungkap Kasus Perkelahian yang Menyebabkan Meninggal Dunia di Sukolilo Pati

Serta banyak pula yang mengatakan bahwa pola hidup orang-orang di Kecamatan Sukolilo khususnya memang mempunyai jiwa solidaritas yang tinggi. Dimana ketika ada sebuah masalah, mereka akan kompak dan bersatu pada dalam penyelesaian masalah.

Baca juga: Tiga Klub Liga 3 yang Lolos Liga 2 Dimiliki Satu Orang, Ini Orangnya!

Baca juga: Kasus Penganiayaan Korban Meninggal di Jalan Desa Prawoto Sukolilo dalam Penyelidikan Polresta Pati

Apakah kasus tersebut dimotori akan sebuah ketidakpercayaan masyarakat terhadap kinerja Aparat Penegak Hukum (APH) ?

Menurut catatan, masyarakat Kecamatan Sukolilo memang tergolong tinggi dengan angka anak putus sekolah. Tetapi bukan berarti menjadi sebab rendahnya tingkat SDM.

Mereka lebih memilih hidup sebagai wiraswasta ketimbang menjadi pejabat ataupun pegawai. Pola hidup mereka juga tidak kalah dengan pola hidup masyarakat sekitar. Dan itu bisa dilihat ketika ada kematian ataupun acara pernikahan.

Baca juga: Dua Kasus Kriminal, Menjadikan Sukolilo Pati Viral dan Masuk Trending X

Sedangkan untuk kasus yang terjadi di Kecamatan Jaken, hal tersebut bukan juga dari sebuah rendahnya tingkat SDM.

Kemungkinan itu terjadi karena kekhilafan seorang anak muda yang sedang dimabuk asmara. Sehingga membuat si pelaku gelap mata dan tidak ingin orang yang dicintainya menjadi milik orang lain.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apa yang menjadi penyebab ataupun pemicu kasus tersebut. Dalam artian ini adalah bagian dari uji nyali seorang tokoh yang ingin menjadi seorang pemimpin.

Situasi yang kondusif, masyarakat merasa aman dan nyaman apabila tidak adanya pengangguran. Dimana ketika masyarakat ini produktif, maka mereka akan disibukkan dengan aktifitas sehari-hari.

Dan hal tersebut akan mampu mengurangi tindak kejahatan ataupun yang lain. Ini harus menjadi catatan tersendiri bagi calon pemimpin Pati kedepan.

Sentut punya keyakinan, apabila generasi muda di Pati diajak atau diberikan edukasi akan sebuah pengelolaan sumber daya alam atau yang lain, mereka akan termotivasi dan lebih mengutamakan kesibukan daripada tawuran.

Maka kalau ada yang mengatakan bahwa SDM menjadi pemicu akan sebuah arogan, lebih arogan manakah orang-orang di wilayah Kecamatan Sukolilo dengan oknum saat ini?

Jika dibandingkan antara kasus di Sukolilo kemarin yang menewaskan bos rental mobil asal Jakarta dengan kasusnya Vina, Siapakah dan apakah yang terjadi sebenarnya dengan kasus Vina?

Arogannya masyarakat Sukolilo dipicu adanya salah sangka atau salah paham. Tetapi kalau kasus Vina, yang terjadi adalah salah tangkap dan tangkap jadikan mereka bersalah.

Jadikan sebuah peristiwa menjadi solusi kemakmuran dan kesejahteraan. Menggali potensi dan memberi edukasi adalah solusi membangun negeri. (red)

*Cah Angon

Komentar