Oleh Dwiki Setiyawan*
(Foto: Agussalim Sitompul dan Dwiki Setiyawan)
Kabarpatigo.com - JAKARTA - Hari ini, 12 tahun lampau, tepatnya 18 Mei 2013, sejarawan HMI Prof Agussalim Sitompul wafat.
Marilah kita yang mengenalnya, membacakan al-Fatihah untuk almarhum! Teriring harapan amal jariahnya mendapat balasan setimpal dari-Nya, Aamiin YRA.
Foto yang saya unggah menyertai tulisan ini, even dimana Agussalim Sitompul menghadiri Munas KAHMI XI KAHMI di Pekanbaru Riau Tahun 2012. Lima bulan sebelum Bang Agus berpulang.
Even akbar terakhir di HMI maupun KAHMI, dimana Bang Agus hadir. Terlihat, kesehatannya jauh menurun. Namun, ia paksakan hadir di Munas KAHMI, sekalipun memakai kursi roda. Mungkin saja, Bang Agus telah berfirasat, inilah saatnya terakhir bersua, bercengkerama, dan bernostalgia dengan berbagai kader HMI lintas generasi.
Biasanya, baik Kongres HMI maupun Munas KAHMI, beliau hadir, dan aktif setiap persidangan yang berlangsung. Hadir sebagai undangan spesial. Biasa pula, saat puncak acara pemilihan Ketua Umum PB HMI atau Presidium MN KAHMI, ia berdiri di depan meja sidang. Sekedar memantau penghitungan suara, atau bahkan ikut membacakan surat suara penghitungan.
Buku-buku yang ditulisnya tentang sejarah HMI maupun KAHMI cukup lengkap. Tiada dua dan bandingannya.
Salah satu masterpiece, bukunya bertajuk: _Historiografi Himpunan Mahasiswa Islam 1947-1993._ Sedangkan buku sejarah legendaris, yang jadi bacaan wajib instruktur di jenjang perkaderan HMI, berjudul: Sejarah Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam, th. 1947-1975.
Di samping itu, ia menerbitkan buku berisi Pidato-piato Ketua Umum PB HMI saat dies natalis 5 Februari, berjudul _"Pemikiran HMI dan Relevansinya dengan Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia"._ Benang merah yang dapat kita tarik dari buku ini, yakni: HMI tak perlu diragukan lagi dalam komitmen keislaman, keindonesiaan, dan kemodernan.
Sayang sekali, pidato-pidato Ketua Umum PB HMI pada Dies Natalis, dalam 25 tahun terakhir ini, sulit dikumpulkan. Saya pernah mencobanya, dan hanya segelintir mantan Ketua Umun PB HMI yang menyimpan arsip berharga tersebut.
Apalagi, mantan Ketua Umum PB HMI dimaksud, beberapa diantaranya telah mendahului kita. Menghadap ke haribaan-Nya.
Baca juga: Berikut 5 Presidium Terpilih untuk KAHMI Pati periode 2025-2030
(Foto: lima Presidium terpilih KAHMI Pati)
Di mata Anas Urbaningrum, Ketua Umum PB HMI Periode 1997-1999, Agussalim Sitompul adalah senior HMI yang langka. Menurut Anas, hal Ini lantaran semangatnya, komitmennya, kecintaannya dan perjuangannya untuk HMI luar biasa.
"Ia menegaskan concern utamanya adalah mendokumentasikan dan menulis episode-episode perjalanan HMI. Bang Agussalim Sitompul bukan menulis untuk tulisan. Dia menulis sejarah untuk perkaderan," tandas Anas.
Mengisi training-training HMI adalah salah satu hobi utama Agussalim Sitompul. Tidak peduli di ujung negeri. Komitmennya terhadap kaderisasi patut diacungi jempol.
"Kini Agussalim telah tiada. Tetapi sebenarnya ia tidak pergi. Jejak perjuangannya dikenang abadi. Menyatu dalam sejarah HMI dan negeri ini," pungkas Anas.
Sembari mengatupkan sepuluh jemari di tangan, saya akhiri tulisan singkat ini dengan mengutip untaian kata Agussalim Sitompul, tentang pentingnya kita belajar sejarah.
Dalam buku _Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya_ (2010) karya Hariqo Wibawa Satria, Agussalim Sitompul menggoreskan kata, "Dalam usaha menuju kesempurnaan sebagai manusia, kita mesti belajar dari yang tersirat serta tersurat. Allah SWT mengingatkan: wal tanzhur nafsum ma qoddamad liqhodin; perhatikanlah sejarahmu untuk masa depanmu (QS al-Hasyr/59: 18).
Pemahaman atas sejarah menjadikan manusia bertindak lebih cepat, cermat dengan tidak kembali mengulang kesalahan serupa. Sejarah laksana laboratorium kearifan.
*Jakarta Timur, 18 Mei 2025
Pukul 22.00 WIB
Komentar
Posting Komentar