Pengaplikasian Mikroba di Lahan Padi Desa Sukoharjo Disaksikan Langsung Dandim Pati

(Foto: Dandim 0718/Pati Timotius Berlian Yogi saat tinjau langsung Pengaplikasian Mikroba Hayati di Desa Sukoharjo Margorejo, Jumat 25 Jul 2025)

Kabarpatigo.com - MARGOREJO - Komandan Kodim 0718/Pati  Letkol ARM Timotius Yogi bersama  lProf. Iman Untung meninjau langsung pengaplikasian mikroba hayati di lahan pertanian milik Dwi Okta Isniarto, yang berlokasi di RT 01 RW 07 Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jumat (25/7/25).

Kegiatan ini turut didampingi Danramil 12/Margorejo beserta Babinsa setempat, sebagai bentuk sinergi antara TNI dan masyarakat dalam mendukung pertanian ramah lingkungan.

Penggunaan mikroba ini merupakan salah satu upaya peningkatan produktivitas dan kesuburan tanah tanpa ketergantungan pada bahan kimia sintetis.

Baca juga: Diduga Kuat Korban Pembunuhan, Mayat Pria Membusuk Ditemukan di Jurang Desa Purwokerto Kayen

Baca juga: Siapa Rafi Rizqullah Arifin, CEO Persipa Pati?

Baca juga: Empat Bulan, Masjid Agung Pati Bakal Ditutup

Pengaplikasian mikroba di lahan siap tanam padi ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di wilayah Kabupaten Pati, setelah sebelumnya sukses diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Riau, Sumatra, dan Lampung.

Keberhasilan uji coba di daerah-daerah tersebut menjadi landasan kuat untuk diimplementasikan di Jawa, khususnya di Desa Sukoharjo yang memiliki potensi pertanian yang signifikan.

Menurut Prof. Iman Untung, mikroba yang diaplikasikan mampu mempercepat dekomposisi bahan organik dan meningkatkan ketersediaan unsur hara alami bagi tanaman.

"Kami berharap metode ini mampu menjadi solusi pertanian berkelanjutan yang lebih hemat biaya dan ramah lingkungan," ujarnya.

Baca juga: Revitalisasi Jalan Sudirman Sepanjang 4,8 Km, Pemkab Pati Siapkan Anggaran Rp43 Miliar

Baca juga: Berbekal Latar Belakang Tehnik dan Semangat Reformasi, M Saleh Raih Penghargaan Tokoh Pamomong Jawa Tengah

Dandim juga mengapresiasi langkah tersebut sebagai inovasi yang sejalan dengan semangat ketahanan pangan nasional.

“TNI akan terus mendukung segala bentuk inovasi positif untuk kesejahteraan masyarakat, terutama para petani. Sebagai tolak ukur dari hasil panen sebelumnya sekitar 4-5 Ton per hektar, semoga setelah pemberian mikroba ini dapat meningkatkan hasil panen disawah ini guna mendukung program Bupati Pati 1 ha 10 Ton,” tegasnya.

Dengan kolaborasi antara akademisi, aparat teritorial, dan petani, pengembangan pertanian berbasis hayati ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi wilayah lain di Kabupaten Pati. (red)

Komentar