Pasca Dilantik, KPU Pati Berpesan kepada 30.814 KPPS untuk Jaga Stamina

(Foto: Pelantikan petugas KPPS di Stadion Joyokusumo Pati, Kamis 25 Jan 2024)

Kabarpatigo.com - PATI - Sebanyak 30.814 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Pati dilantik, Kamis (25/1/24).

Lokasi pelantikan tersebar di 21 kecamatan. Adapun pelantikan KPPS Kecamatan Pati berlokasi di halaman Stadion Joyokusumo Pati.

”Jumlah KPPS sesuai dengan TPS. TPS di Kabupaten Pati berjumlah 4.402 unit. Setiap KPPS beranggotakan 7 orang. Sehingga total petugas KPPS di Kabupaten Pati berjumlah 30.814 orang,” jelas Ketua KPU Kabupaten Pati Supriyanto. 

Dia menambahkan, pelantikan ini digelar serentak di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Inilah Kecamatan Penghasil Jeruk di Kabupaten Pati! Bisa Tebak Juaranya?

Di Kabupaten Pati, pelantikan di empat tempat disiarkan langsung bersama KPU RI, yakni di Kecamatan Pucakwangi, Cluwak, Margoyoso, dan Gunungwungkal.

Baca Juga: Ketum Airlangga Hartarto Janji Tingkatkan Dana Abadi Pesantren Hingga Rp50 T

Baca Juga: Kirgistan vs Oman Imbang, Timnas Indonesia Cetak Sejarah Lolos ke 16 Besar Piala Asia

Supriyanto berharap, segenap KPPS bisa melaksanakan tugas dengan baik di ribuan TPS yang tersebar di 406 desa/kelurahan di Kabupaten Pati.

Baca Juga: Kodim Pati Prakarsai Karya Bakti Pembersihan Sungai di Kecamatan Juwana

Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan Pati Kota, Rizal Zauhatul Muniroh, berharap pelantikan serentak ini bisa menambah motivasi dan semangat petugas KPPS dalam menjalankan fungsinya. 

Setelah pelantikan, akan ada bimtek untuk KPPS yang dilangsungkan sampai 28 Januari 2024.

Khusus di Kecamatan Pati, terdapat 2.359 petugas KPPS. Di antaranya ada yang ditugaskan di TPS Lapas.

Dia berharap mereka bisa menjaga stamina agar tidak kelelahan saat bertugas.

Dia tidak ingin ada petugas KPPS yang jadi korban seperti halnya pada Pemilu 2019 lalu. 

Namun, dia juga mengapresiasi KPU RI yang memperbaiki sistem kerja agar petugas tidak mengalami kelelahan ekstrem.

”KPU RI mengantisipasi lewat banyak perubahan. (Di antaranya) dulu menulis dengan banyak lembar salinan. Nanti ada scanner dan digandakan, kemudian ditandatangani basah,” jelas dia. (Tribunjateng.com)

Komentar