(Foto: Mobil penggalangan donasi Demo 13 Agustus di area Simpang Lima Pati)
Kabarpatigo.com - PATI - Menjelang rencana demo besar-besaran pada 13 Agustus mendatang, masyarakat mulai menggalang donasi.
Hal ini terlihat di depan Kantor Bupati Pati di bagian barat atau di bawah proyek videotron milik Pemkab Pati, tampak sebuah mobil "Stand By" yang dipasangi spanduk penggalangan donasi untuk unjuk rasa pada 13 Agustus mendatang, Jumat (1/8/25).
Mobil dengan spanduk itu tertulis, donasi ini tidak menerima uang. Namun, masyarakat yang ingin memberikan donasi untuk persiapan aksi demo 13 Agustus nanti, bisa berupa minyak goreng, snack, beras, mi instan, rokok, tomat busuk hingga telur busuk.
“Penggalangan donasi ini berupa tomat busuk, telur busuk, minyak goreng, truk pengangkut massa dan lain-lain,” ujar Ahmad Husaini, salah satu penggerak penggalangan donasi untuk demo 13 Agustus 2025.
Baca juga: Firman Soebagyo Kunjungi Bulog Pati, Pastikan Stok Beras Aman dan Berkualitas
Husaini menyebut, penggalangan donasi itu dilakukan mulai hari ini Jumat 1 - 12 Agustus mendatang. Menurutnya, bagi masyarakat yang ingin berdonasi, pihaknya membuka 24 jam.
Baca juga: Diikuti Jajaran Kepolisian, Sertijab Wakapolresta Pati Berjalan Khidmat
Husaini juga menyampaikan, bahwa penggalangan donasi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap upaya penggembosan terkait rencana aksi demo pada 13 Agustus mendatang.
“Karena njenengan tahu sendiri kan, kemarin, mulai dari kepala desa, camat, itu disuruh bikin statemen biar masyarakat jangan terprovokasi. Tapi kan kita agar masyarakat tahu, kalau kita menggalang donasi ini, kita benar- benar memperjuangkan masyarakat,” ungkapnya.
Ia pun menegaskan kalau aksi demo nanti maupun penggalangan donasi ini tidak ditunggangi oleh partai politik.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa untuk pergerakan rencana demo, diharapkan bisa sukses. Sedangkan untuk massa yang bakal ikut demo, sepengetahuannya bisa mencapai 70 ribu orang.
“Itu kan gabungan dari berbagai kelompok mayarakat," pungkasnya.
Seperti diketahui, rencana injuk rasa oleh masyarakat Pati ini merupakan respons terhadap kebijakan kontroversial soal kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang naik hingga 250 persen.
Kenaikan yang dinilai sangat memberatkan ini membuat warga kian geram dan bersatu dalam satu suara, menolak.
Aksi 13 Agustus nanti disebut-sebut bakal melibatkan ribuan massa dari berbagai penjuru Kabupaten Pati.
Mereka berencana menggeruduk Kantor Bupati Pati untuk menyuarakan aspirasi dan mendesak pembatalan kebijakan tersebut. (btn)
Komentar
Posting Komentar