(Foto: Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jateng, Mohammad Saleh)
Kabarpatigo.com - SOLO - Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Tengah, Mohammad Saleh menegaskan pentingnya menjaga tradisi aklamasi dalam pemilihan ketua DPD II (tingkat kota/kabupaten) dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar.
Hal ini disampaikannya saat memberikan arahan dalam Musda XI Partai Golkar Kota Solo di Hotel Megaland, Minggu (14/9/25).
Dalam Musda tersebut, Sekar Tandjung kembali terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Solo secara aklamasi.
Baca juga: Bupati Pati Hadir dalam Podcast APKASI Bersama Helmy Yahya
Baca juga: Buka Bimtek, Bahlil Instruksikan Kader Golkar Jaga Sikap dan Perkataan
Saleh mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pelaksanaan Musda Golkar di berbagai daerah telah memasuki gelombang ke-12 dan seluruhnya berjalan dengan proses aklamasi tanpa voting.
“Ini tradisi yang terus kita kembangkan. Semua aklamasi, tidak ada voting. Karena kami punya pengalaman bahwa voting itu pasti meninggalkan residu,” ujar Saleh, yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah.
Saleh mencontohkan, dalam beberapa Musda sebelumnya, selisih suara yang tipis saat voting justru memicu konflik internal. Bahkan, kader yang kalah tipis memilih untuk pasif, tidak lagi aktif di partai, atau bahkan pindah partai.
“Kalau pemilihnya hanya 21 atau 22 orang, selisih sedikit saja sudah bisa berdampak pada perolehan kursi Golkar lima tahun ke depan,” tambahnya.
Baca juga: Pembebasan Mahasiswa Demo Kasus May Day, DPRD Jateng Surati Kapolda
Baca juga: Cegah Gangguan Kamtibmas, TNI dan Ormas Sinergi Gelar Patroli Mandiri
Karena itu, Saleh mendorong agar DPD II membuka ruang dialog yang luas untuk mencapai mufakat dan aklamasi.
Ia juga mengingatkan bahwa tidak semua kader harus menjadi ketua, melainkan bisa berkontribusi dalam posisi lain seperti sekretaris, bendahara, atau mewakili partai di daerah pemilihan (dapil) tertentu.
“Yang penting solid, saling menerima, dan bekerja sama. Kepemimpinan partai tidak hanya bertumpu pada posisi ketua saja,” tegasnya.
Dengan menjaga tradisi aklamasi, menurut Saleh, Partai Golkar bisa menghindari konflik internal, memperkuat konsolidasi, dan fokus meraih suara maksimal di Pemilu 2029. (red)

Komentar
Posting Komentar