(Foto: Presiden Republik Indonesia ke 2, HM. Soeharto)
Kabarpatigo.com - JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto resmi memberikan gelar pahlawan ke-10 tokoh, salah satunya Presiden ke-2 RI Soeharto, Senin (10/11/25), di Istana Negara.
Peresmian ini Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional tertuang 10 nama yang mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Namun, pemberian gelar pahlawan terhadap Soeharto menuai pro dan kontra di masyarakat mengingat Soeharto lekat dengan beberapa kasus seperti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) hingga pada 1998-1999 terjadi demo besar-besaran dan melengserkan Soeharto setelah tiga dekade memimpin Indonesia.
Di sisi lain, Soeharto juga dikenal sebagai pemimpin yang mendorong swasembada pangan dan membangun infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia.
Soeharto lahir di Yogyakarta, 8 Juni 1921. Dia lahir sebagai anak petani dari pasangan Kertosudiro dan ibu bernama Sukirah.
Namun, dia hidup bersama Mbak Kromodiryo, seorang dukun bayi di Kemusuk selama empat tahun saat umurnya belum 40 hari.
Ketika berumur delapan tahun, Soeharto menjadi siswa sekolah dasar (SD) di Puluhan, Godean.
Dia sempat pindah ke SD Pedes, Yogyakarta, setelah orang tuanya bercerai dan Soeharto ikut bersama sang ibu dan ayah tirinya.
Soeharto menjajaki pendidikan menengah pertama atau SMP Muhammadiyah di Yogyakarta. Keterbatasan ekonomi membuat Soeharto tak melanjutkan pendidikan jenjang menengah ke atas.
Dia mengikuti pelatihan militer di Sekolah Militer Belanda (KNIL) dan pendidikan milter Pembela Tanah Air (PETA). Soeharto diangkat menjadi komandan peleton dan ditempatkan di Wates, Yogyakarta.
Dari titik inilah Soeharto memulai karirnya sebagai anggota militer. Pasca kemerdekaan 1945, Soeharto bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) hingga menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Bupati Ajak Berjuang Bersama Demi Pembangunan
Dia juga terlibat dalam penumpasan Partai Komunis Indonesia atau peristiwa G30S/PKI.
Soeharto menikah dengan Siti Hartinah pada 26 Desember 1947 di Solo. Dia dikaruniai enam anak, yakni Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang, Trihatmojo, Siti Hediati Herjiadi, Hutomo Mandala Putra, dan Siti Hutami Endang Adiningsih.
Baca juga: Abdurrahman Wahid 'Gus Dur' Resmi Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional
Pada tahun 1949, Soeharto memimpin pasukan untuk merebut Yogyakarta dari jajahan Belanda. Dia pernah mengikuti misi pembebasan Irian Barat.
Pada 1965, berdasarkan hasil Sidang Istimewa MPRS, Soeharto ditunjuk sebagai Presiden Indonesia dan dilantik pada Maret 1968.
Setelah memimpin selama 32 tahun, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 setelah masyarakat melakukan demo besar-besaran, menuntut dirinya mundur sebagai presiden.
Pada 2008, Soeharto wafat diumurnya yang ke 87 tahun karena masalah kesehatan.
Semasa hidupnya, Soeharto menyabet beberapa penghargaan, diantaranya:
1. Bintang Gerilya
2. Bintang Mahaputra Adipurna
3. Bintang Republik Indonesia Adipurna
4. Bintang Sakti
5. Bintang Dharma
6. Order of the Sacred Treasure dari Jepang
7. The Mos Exalted Order of the Crown of Thailand. (red)
(Foto: ketum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia)


Komentar
Posting Komentar