Beras Analog, Supriyanto: Kepedulian Omah Sehat Sahabat JP Melalui Karya Inovasi Edukasi dan Solusi

(Foto: Anggota DPRD Jateng Supriyanto)

Kabarpatigo.com - PATI - Melihat kecenderungan pola makan masyarakat Indonesia yang tidak terjaga dan ditambah lagi dengan gaya hidup instan.

Sehingga mengakibatkan meningkatnya jenis penyakit degeneratif pada usia produktif, seperti Diabetes, Tekanan Darah Tinggi, Asam Urat, Kolesterol, Asam
Lambung, Kanker-Tumor, dan lain-lain.

Kemudian munculnya isu stunting di Indonesia yang masih cukup tinggi, isu krisis pangan global yang diprediksi melanda di 2023, dan ketergantungan beras sebagai komoditas pangan utama masyarakat Indonesia.

Hal ini yang menjadikan anggota DPRD Provinsi Jateng Supriyanto membuat inovasi dalam menyikapi isu-isu tersebut, terutama dalam mengatasi kurangnya makanan yang bernutrisi.

"Omah Sehat SAHABAT JAPREK atau "SAHABAT JP" berinovasi berbasis potensi alam sekitar kearifan lokal menciptakan solusi terhadap isu-isu penyakit, stunting, dan krisis pangan dunia di tahun 2023," kata Supriyanto.

"Dengan mengelola potensi alam sekitar hasil bumi, seperti jagung, singkong, talas, sukun, umbi-umbian, dan buah-buahan yang ada di sekitar diolah menjadi makanan berbasis kultur orang Indonesia yaitu makan nasi, menjadi Beras Analog Multigrains penuh nutrisi, empat sehat lima sempurna," lanjutnya.

Baca Juga: Bertemu Warga Kayen, Supriyanto Melaporkan Hasil Kerjanya Sebagai Anggota DPRD Jateng Berupa Pembangunan Infrastruktur

Saat ditemui di kediamannya di Desa Jatiroto Kecamatan Kayen Kabupaten Pati, Supriyanto mengatakan, hadirnya Beras Analog yang ia kelola di Omah Sehat SAHABAT JP membuktikan masyarakat dengan kearifan lokal yang dimiilikinya mampu berinovasi menciptakan banyak alternatif pangan.

Hadirnya inovasi Beras Analog dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, karena sumber karbohidrat tidak hanya dari beras tapi banyak sumber lainnya.

Gerakan keragaman pangan dimana implementasinya belum berjalan secara efektif pada tingkat serapan masyarakat untuk melakukan substitusi beras ke sumber pangan lain akibat kultur yang sudah terbentuk pada pangan adalah beras.

(Foto: Produk Beras Analog inovasi dari Omah Sehat SAHABAT JP)

Dengan hasil bumi di Indonesia yang kaya raya seperti jagung, singkong, talas, sukun dan umbi-umbian lain yang belum diberikan sentuhan teknologi sesuai kultur masyarakat dalam hal pangan (bentuk beras atau bersifat sediaan instan)

"Pati sebagai kabupaten dengan slogan “Pati Bumi Mina Tani”. Potensi bahan pangan melimpah seperti singkong, jagung, talas, sukun dan umbi umbian lain yang belum diberikan sentuhan teknologi sesuai kultur masyarakat dalam hal pangan," sebut Supriyanto.

Guna terwujudnya pangan sehat untuk mencetak generasi emas. Supriyanto mengenalkan dan membiasakan makanan yang menyehatkan melalui Omah Sehat SAHABAT JP berinovasi Beras Analog Multigrains berbasis potensi kearifan lokal.

"Beras Analog mengandung nutrisi komplit sehingga lebih menyehatkan dan menciptakan generasi emas dengan produktivitas dan intelegensi yang tinggi akibat pola makan yang sehat," jelasnya.

(Foto: produk Beras Analog Multigrains inovasi dari Omah Sehat SAHABAT JP)

Penyediaan keragaman pangan berbasis kultur, produksi beras jagung dan beras singkong dan umbi-umbian lain, sebagai jawaban kultur masyarakat yang mengkonsumsi pangan utama dalam bentuk beras.

"Produksi Beras Analog ini solusi agar keragaman pangan bisa diterima masyarakat karena proses memasak seperti beras dengan cita rasa yang tidak jauh berbeda dengan beras. Produksi Beras Analog memungkinkan penyediaan beras dengan gizi komplit dengan jalan ditambahkan superfood dalam proses produksi Beras Analog serta menjawab permasalahan stunting dengan adanya kecukupan gizi pada asupan pangan utama, Dan meningkatkan nilai tambah jagung, singkong, dan umbi-umbian lain sehingga berdampak positif pada perekonomian masyarakat," pungkas Supriyanto yang akrab disapa Japrek.

#Supriyanto

Komentar