Lakukan Analisis Situasi Pra-Respon Konflik Bersenjata di Gaza, Muhammadiyah Kirim Tim Advance ke Mesir

(Foto: Bendahara PP Muhammadiyah Prof. H. Hilman Latief berangkatkan Tim Advance ke Mesir di Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa 23 Jan 2024)

Kabarpatigo.com - JAKARTA - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) telah memberangkatkan tim advance yang berjumlah 5 orang ke Mesir pada Selasa malam (23/1/24).

Keberangkatan tim tersebut dilepas oleh Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. H. Hilman Latief di Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta Pusat.

Peserta yang diberangkatkan diantaranya Naibul Umam, dr. Tri Yunanto Arliono, Wahyu Pristiawan, Huda Khairun Nahar dan Gunawan Hidayat.

Adapun tim terdiri dari 4 orang anggota Emergency Medicat Team (EMT) Muhammadiyah Internasional dan 1 orang dari LazisMu Pusat. Dengan masa tugas 11 hari terhitung sejak 23 Januari 2024 hingga 2 Februari 2024, tim diamanatkan oleh Muhammadiyah untuk menganalisis situasi dan kondisi di Gaza setelah terjadinya konflik bersenjata.

Baca Juga: Dubes RI untuk Mesir Bantu Atasi Kesulitan Masuknya Bantuan Muhammadiyah ke Gaza

Harapannya, tim tersebut dapat menghimpun data yang valid sehingga ditemukan kemungkinan didirikannya layanan rumah sakit darurat disana.

Budi Setiawan, Ketua MDMC PP Muhammadiyah menyebutkan sebagaimana telah diketahui bersama bahwa ada persoalan untuk dapat memasuki wilayah Gaza sehingga semua bantuan hanya dapat masuk melalui perbatasan Rafah, Mesir.

Baca Juga: Pentingnya Literasi Digital Bagi Siswa

Maka dari itu, Muhammadiyah ingin melancarkan misi pendirian rumah sakit darurat dimulai dengan berkunjung kepada pemerintah Mesir dan menginisiasi kerjasama.

Kita mengetahui bahwa sejak awal kejadian di Gaza ada keinginan kita untuk membantu, dan kemampuan yang dimiliki MDMC adalah pada tim kesehatannya. EMT sudah sekian lama di uji langsung oleh WHO sehingga kita sudah mampu untuk terjun di lapangan, ujarnya lagi.

Sekitar pukul 18.00 WIB sore ini (24/1/24), tim advance sudah menapaki kakinya di tanah Mesir dengan selamat.

Tugas utama yang akan dilakukan tim advance adalah kaji data kebutuhan logistic, situasi lapangan dan peluang kerjasama dengan pemerintah Mesir.

Aksi ini juga akan menjadi salah satu jembatan kerjasama antara Muhammadiyah dengan pemerintah Indonesia dan lembaga lainnya yang tergabung dalam Indonesia Humanitarian Alliance (IHA).

Dengan penuh harap, Budi mendukung setiap langkah tim advance dan keselamatan tim tersebut.

Teman-teman yang diberangkatkan tentu mendapat kepercayaan dari Muhammadiyah. Kita berharap tim mendapatkan data yang sebaik-baiknya dan menjalin hubungan baik dengan pemerintah disana. Tetap jaga keselamatan, sehingga kita dapat mengirimkan data yang bermanfaat bagi banyak orang, tutup Budi pesan untuk tim advance.(red)

Komentar