Hari Koperasi ke-78, Bupati Pati Dorong Koperasi Jadi Penggerak Ekonomi Desa

(Foto: Bupati Sudewo)

Kabarpatigo.com - PATI - Pemerintah Kabupaten Pati menggelar peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78 secara meriah dengan berbagai rangkaian kegiatan yang menyasar masyarakat, pelaku koperasi, hingga UMKM lokal, Minggu (13/725)

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati, Siti Subiati, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga diisi dengan kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

“Pagi ini dimulai dengan jalan sehat yang diikuti Forkopimda, OPD, gerakan koperasi, stakeholder, dan masyarakat umum. Dilanjutkan dengan donor darah dengan target 100 pendonor, dan santunan sosial kepada 115 penerima berupa paket sembako dan uang tunai,” jelasnya.

Selain itu, juga digelar bazar UMKM yang melibatkan pelaku usaha binaan koperasi dan Dinas Koperasi UMKM, serta sarasehan perkoperasian yang menghadirkan ratusan peserta dari gerakan koperasi se-Kabupaten Pati.

Sarasehan ini menghadirkan narasumber dari Ketua Dekopinda, praktisi koperasi, dan entrepreneur untuk memberikan wawasan tentang arah baru pengembangan koperasi.

Sebagai puncak acara, malam harinya digelar pagelaran wayang kulit yang didukung langsung oleh Bupati Pati, sebagai bentuk pelestarian budaya dan hiburan bagi masyarakat.

Sementara itu dalam sambutannya, Bupati Pati Sudewo menegaskan pentingnya koperasi sebagai penggerak ekonomi rakyat, terutama di desa-desa. Ia menyebut bahwa koperasi kini mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat dan daerah.

“Saya sudah bertemu langsung dengan Sekjen Kementerian Kesehatan. Beliau menyampaikan bahwa Koperasi Desa Merah Putih nantinya bisa menjalankan usaha poliklinik dan apotek di desa masing-masing,” ungkap Bupati.

Menurutnya, kegagalan koperasi di masa lalu disebabkan minimnya perhatian dan pembinaan. Oleh karena itu, Sudewo menekankan bahwa di era pemerintahannya, koperasi harus dikelola secara profesional dan transparan.

Baca juga: Wabup Pati Ikuti Agenda Penyampaian Pandangan Fraksi terhadap Rancangan Perubahan APBD

Baca juga: Operasi Patuh Candi 2025, 53 Pelanggar Terjaring di Jalur Blackspot Pati–Kudus

Ia bahkan menggandeng Bank Jateng untuk memberikan bimbingan teknis kepada pengurus koperasi, mulai dari inovasi usaha, manajemen, pemasaran, hingga akuntansi.

Sementara dalam hal pemasaran digital, Pemkab bekerja sama dengan Telkom untuk membekali koperasi dengan kemampuan digital marketing.

“Marketing itu sekarang tidak harus pasang spanduk di mana-mana. Dengan sistem digital, jangkauannya lebih luas dan efektif,” katanya.

Sudewo juga menginstruksikan Dinas Perdagangan untuk mendata seluruh jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi masyarakat Pati. Tujuannya adalah agar seluruh kebutuhan konsumsi warga bisa dipenuhi oleh produk lokal.

“Makanan, jajanan yang dikonsumsi warga Pati tidak boleh lagi didominasi produk dari luar daerah. Kita harus bantu warga untuk memproduksi sendiri, beri pelatihan, bantu alat, bahkan permodalan jika perlu,” tegasnya.

Baca juga: MPLS SMP Muhammadiyah 1 Pati Diawali Peletusan Balon

Baca juga: Operasi Patuh Candi 2025 Dimulai, Chandra: Ini Penting untuk Peningkatan Kesadaran Masyarakat Tertib Berlalu Lintas

Ia menyebut sektor kuliner, seperti nasi gandul, kepala manyung, seafood, hingga olahan ikan laut, masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Pemkab bahkan siap mendatangkan koki profesional bekerja sama dengan SMK kuliner untuk mengembangkan makanan khas Pati.

Bupati menegaskan bahwa pengembangan koperasi dan UMKM akan menjadi program serius dan berkelanjutan. Setiap dua minggu, ia akan menggelar evaluasi bersama kepala dinas dan camat untuk memantau perkembangan.

“Semua ini untuk membangkitkan ekonomi rakyat secara nyata. Saya ingin koperasi benar-benar menjadi milik masyarakat, dijalankan dengan semangat gotong royong, dan hasilnya dirasakan bersama,” tegas Sudewo.

Dalam wawancara usai acara, Bupati menyebut bahwa tema Hari Koperasi tahun ini, “Koperasi Maju, Indonesia Adil dan Makmur”, menjadi pengingat bahwa koperasi bukan hanya soal ekonomi, tapi juga keadilan sosial dan pemerataan pembangunan.

“Jangan sampai kegagalan koperasi di masa lalu terulang lagi. Sekarang saatnya kita bersama-sama bangkitkan koperasi agar benar-benar eksis dan berdaya,” pungkasnya. (red)

Komentar