KKN Moderasi Beragama Tahun 2025 UIN Walisongo Semarang Posko 41 di Karangayu: Empat Pilar Pengabdian Jadi Fokus Utama

(Foto: KKN Mahasiswa UIN Walisongo Semarang di posko 41 Desa Karanganyar Cepiring Kendal, Kamis 17 Jul 2025)

Kabarpatigo.com - KENDAL - Suasana hangat dan akrab menyelimuti Balai Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, saat kegiatan Penyerahan dan Penerimaan Mahasiswa KKN Moderasi Beragama (MB) Angkatan 20 UIN Walisongo Semarang, pada Kamis (17/7/25) pukul 10.40 WIB.

Setelah sebelumnya mengikuti prosesi pelepasan tingkat kecamatan, rombongan mahasiswa disambut langsung oleh jajaran perangkat desa bersama Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Agenda yang dikemas sederhana ini menjadi momen awal pengabdian mahasiswa di lingkungan masyarakat.

Baca juga: Hadiri Wisuda Permadani, Bupati Pati: Energi Positif dari Masyarakat Jadi Semangat Membangun Daerah

Baca juga: Beberapa Elemen Masyarakat, Aktifis dan Praktisi Hukum Ikuti Diskusi Terkait Kenaikan PBB-P2 di Pati

Koordinator Desa, Faldin Fahza Alfaizi, membuka sambutan dengan memaparkan empat pilar utama yang akan menjadi fokus kerja tim KKN MB Posko 41 selama 45 hari di Desa Karangayu.

“Empat pilar itu meliputi: pendidikan dan keagamaan, ekonomi kreatif, kesehatan dan lingkungan, serta media dan informasi,” jelasnya.

Sementara itu, DPL Drs. H. Muslam, M.Ag., M.P. memberikan pesan kepada mahasiswa untuk tetap rendah hati dan terbuka terhadap lingkungan sekitar.

“Kalau di kampus, dosennya itu kami. Tapi kalau di desa, dosennya itu ya pak kades, bu sekretaris, dan bapak ibu perangkat desa lainnya," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Muslam juga memperkenalkan seluruh anggota kelompok kepada perangkat desa, serta menjelaskan bahwa dirinya membimbing dua desa sekaligus, yaitu Karangayu dan Damarsari.

Ia menutup sambutannya dengan harapan, “Kami mohon bisa dibimbing, dibantu, dan diberi nasihat," lanjutnya.

Kepala Desa Karangayu belum dapat hadir dalam kegiatan tersebut, namun sambutan dilanjutkan oleh Sekretaris Desa (carik), Siti Aisyah, yang mewakili pemerintah desa.

Baca juga: Bersama Pengurus Golkar Jateng, M. Saleh Dampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Sumur Migas Rakyat di Blora

Baca juga: Mohammad Saleh Dorong agar Ikatan Penyuluh KB Menjadi Garda Depan Pengentasan Stunting

Dalam arahannya, ia mengingatkan pentingnya menjaga empati sosial selama berada di tengah masyarakat.

“Kalau di masyarakat, baiknya kita lebih peka, semakin tua semakin sensitif. Karena setiap orang pasti punya pola pikir maupun respon yang berbeda-beda, contohnya kita sebagai yang lebih muda bisa sedikit lebih mengalah, entah dengan cara lebih dahulu meminta maaf atau bagaimana," ucapnya.

Bu carik juga menambahkan bahwa masyarakat Karangayu sudah tidak asing lagi dengan keberadaan mahasiswa KKN.

“Di Desa Karangayu sudah familiar dengan anak-anak KKN karena setiap tahun pasti ada mahasiswa-mahasiswa yang KKN di sini," ujarnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa pihak desa khususnya RT dan RW biasa melibatkan mahasiswa KKN dalam berbagai kegiatan, terutama dalam perayaan Agustusan. Mahasiswa pun diharapkan aktif mengambil bagian dalam dinamika sosial desa.

Penerimaan ditutup dengan sesi foto bersama sebagai tanda dimulainya pengabdian mahasiswa di Desa Karangayu, dilanjutkan dengan diskusi bersama untuk menyelaraskan jadwal kegiatan desa dengan jadwal anggota KKN. (red)

Komentar