Pertemuan Bupati Sudewo dengan BNPB Bahas Stimulan Lahan Puso Diundur Hingga Oktober

(Foto: petani puso)

Kabarpatigo.com - PATI - Rencana pertemuan Bupati Pati Sudewo dengan Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Budi Irawan di Hambalang, Bogor, yang semula dijadwalkan awal pekan lalu, diundur hingga pertengahan Oktober. 

Pertemuan itu sebagai upaya penuntasan tindak lanjut dari realisasi dana stimulan lahan puso petani di Pati.

Stimulan itu merupakan janji dari pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo tahun 2023. Menurut informasi, pengunduran jadwal karena pihak BNPB ada tugas ke Padang Sumbar.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Martinus Budi Prasetyo saat di konfirmasi RMOLJawa Tengah, Minggu (5/10/25) membenarkan hal itu.

Baca juga: Bupati dan Wabup Ikuti Sarasehan Bareng Kelompok Tani Hutan Sosial di Puncel Dukuhseti

Baca juga: Meresmikan SPPG Puncel dan Tayu Wetan, Bupati Ingatkan Jaga Kualitas Makanan

Kata dia, Deputi di BNPB yang mengurus dana stimulan lahan puso tiba-tiba menerima tugas dari pimpinan BNPB ke Padang, Sumatera Barat. Oleh karena itu, pertemuan diundur setelah tanggal 15 Oktober.

Baca juga: Kehadiran Dekranasda di CFD, Wujud Dukungan Terhadap UMKM

Baca juga: Doa Haedar Nashir untuk TNI: Semakin Kokoh Menjaga Persatuan dan Kesatuan

"Meski pertemuan diundur, namun pihak BNPB berjanji bahwa dana stimulan lahan puso itu diupayakan cair bulan ini. Informasi itu juga di perkuat oleh Bu Sri Wulan, anggota Komisi XIII DPRD RI asal Dapil III yang mengawal masalah itu," tutur Martinus Budi Prasetyo.

Martinus menambahkan, seperti yang diinfokan Bu Sri Wulan, bahwa dana stimulan hanya cair 60% karena anggaran di BNPB terbatas. Artinya para petani hanya akan menerima sekitar Rp4,8 juta per hektare. Bukan Rp8 juta per hektare.

Terpisah Kades Wegil, Kecamatan Sukolilo, Pati, yang ikut menemui BNPB dalam memperjuangkan janji pemerintah pusat, saat dihubungi tidak mau berkomentar soal mundurnya pertemuan antara Bupati Sudewo dengan BNPB. (rmoljateng)

Komentar