Yayak Gundul: Botox dan Teguh Terancam Jadi Tersangka Utama Kasus Pengeroyokan dan Pembakaran Mobil Polisi

(Foto: Yayak Gundul)

Kabarpatigo.com - PATI - Yayak Gundul, tokoh masyarakat Pati, memberikan pernyataan tegas terkait perkembangan kasus pengeroyokan aparat kepolisian dan pembakaran kendaraan yang terjadi saat aksi demonstrasi pada 13 Agustus 2025 lalu.

Pernyataan ini disampaikan menyusul penangkapan empat pelaku utama dalam insiden tersebut.

"Setelah penangkapan ini, kami berharap kasus ini bisa segera tuntas. Awalnya, ada 22 orang yang ditangkap dibebaskan dengan jaminan Botox serta Teguh. Syaratnya jelas, selama mengawal hak angket, tidak boleh ada aksi-aksi lanjutan. Namun, sangat disesalkan, mereka melanggar kesepakatan itu," ujar Yayak Gundul, Jumat (10/10/25).

Baca juga: Pastikan Bebas Barang Terlarang, Lapas Kelas II B Pati Gelar Razia Gabungan Bersama TNI dan Polri

Baca juga: Renovasi GOR Pesantenan Senilai Rp 4,9 Miliar, Lebih Cepat dari Target

Yayak menambahkan bahwa meskipun pemberitahuan aksi seringkali menggunakan nama orang lain, namun pelaksanaan di lapangan tetap melibatkan Botox dan Teguh.

Hal ini memicu kekecewaan dan keprihatinan di kalangan masyarakat Pati yang menginginkan suasana kondusif.

"Oleh karena itu, dengan adanya tindakan pidana yang sangat brutal ini, saya yakin Botox dan Teguh sebagai penanggung jawab utama akan menjadi tersangka selanjutnya. Polda Jateng juga sudah mengantongi nama-nama yang diduga memberikan aliran dana untuk aksi-aksi tersebut," tegasnya.

Lebih lanjut, Yayak Gundul mengajak seluruh masyarakat Pati yang peduli dengan kedamaian untuk bersama-sama menyuarakan pentingnya menjaga suasana kondusif.

Baca juga: Terkait Demo Rusuh dan Pembakaran Mobil Polisi, Empat Warga Pati Ditetapkan sebagai Tersangka

Baca juga: Forum Dialog Antarumat Beragama, Bupati Pati: Kegiatan Ini Kedepan selalu Dijaga dan Ditingkatkan

Yayak menekankan bahwa stabilitas keamanan sangat berpengaruh terhadap perekonomian daerah, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kasihan rakyat kecil. Dengan adanya aksi-aksi yang tidak ada selesainya ini, para pedagang menjadi sepi. Saya sendiri sebagai pelaku UMKM sangat merasakan dampaknya. Teman-teman yang berjualan tidak mendapatkan uang, bahkan jika berjualan makanan siap saji, mereka harus menanggung kerugian," ungkap Yayak dengan nada prihatin.

Yayak Gundul berharap agar pihak kepolisian dapat segera menuntaskan kasus ini secara transparan dan adil, serta memberikan efek jera bagi para pelaku.

Ia juga mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan.

"Mari kita jaga Pati ini tetap aman dan damai. Ekonomi kita bisa tumbuh jika suasana kondusif. Jangan biarkan kepentingan segelintir orang merugikan kita semua," pungkasnya. (red)

Komentar