Perkuat Fondasi Swasembada Gula, Kementan Percepat Pengembangan Tebu di Pati

(Foto: Dirjen Perkebunan tanam bersama tebu di Desa Mulyoharjo Pati, Kamis 4 Des 2025)

Kabarpatigo.com - PATI - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus mempercepat pengembangan kawasan tebu sebagai bagian dari strategi nasional menuju swasembada gula.

Pada pelaksanaan tanam bersama di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Pati, Kementan memastikan langkah peningkatan produktivitas dilakukan secara terukur dan diawasi ketat, Kamis (4/12/25).

Program nasional tahun 2025 mengalokasikan pengembangan kawasan tebu seluas 100.453 hektare, terdiri atas 5.528 hektare perluasan dan 94.925 hektare bongkar ratoon.

Upaya ini dilanjutkan pada tahun 2026 dengan target 99.547 hektare. Untuk Jawa Tengah, alokasi mencapai 12.076 hektare, termasuk Kabupaten Pati yang ditargetkan mengembangkan 3.190 hektare.

Kegiatan lapangan telah memasuki tahap distribusi benih, pengolahan lahan, dan penanaman, termasuk tanam bersama Poktan Mulyo Berkah.

Baca juga: Hasil Drawing Piala Dunia 2026, Hadirkan Kejutan Besar!

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, menegaskan bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada kepatuhan terhadap jadwal teknis.

“Drop benih, olah tanah, dan tanam itu fase yang tidak boleh bergeser. Kalau kita longgar seminggu saja, produktivitas ikut turun. Karena itu seluruh jajaran—dinas, penyuluh, pemerintah kecamatan, desa, sampai kemitraan dengan pabrik gula—harus bekerja tanpa jeda,” tegasnya.

“Kita tidak hanya menanam tebu. Kita memastikan pekebun mendapatkan benih yang benar, dukungan operasional yang cukup, dan kepastian kemitraan. Tanpa itu, produksi naik tetapi masalah hilir tetap muncul. Kami tidak ingin itu terjadi,” lanjut Heru.

Dalam program ini, Pemerintah memberikan bantuan benih varietas Bulu Lawang dan PSJT—keduanya memiliki potensi hasil tinggi dan karakter pertumbuhan yang kuat. Varietas Bulu Lawang dapat mencapai 94,3 ton/ha dengan rendemen 7,51%.

Baca juga: Bantu Korban Banjir Sumatera, Personil Polresta Pati Kirim Pakaian Layak Pakai

Baca juga: Puncak HUT ke 61 Partai Golkar, Golkar Pati Gelar Doa Bersama

Diharapkan produksi yang meningkat dapat memperkuat pasokan tebu bagi pabrik gula di wilayah Pati dan mendukung pemulihan industri gula nasional.

Pada kesempatan berbeda, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa peningkatan produksi hanya akan efektif jika hilirisasi berjalan beriringan.

“Kalau hilirisasi tidak diperbaiki, peningkatan produksi tidak akan membawa Indonesia ke swasembada yang permanen. Industri gula harus terintegrasi dari hulu sampai hilir, modern, efisien, dan menghasilkan nilai tambah yang kembali ke petani dan negara,” ujar Mentan.

Kementerian Pertanian menegaskan bahwa percepatan pengembangan tebu di Pati menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan pekebun, serta membangun industri gula nasional yang lebih kompetitif dan berkelanjutan. (red)

Komentar