Ada 48 Nama yang Lolos Tahap Verifikasi, Ketua Panlih: Semoga Nama-nama yang Lolos, Siap dan Bersedia

(Foto: Logo Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Pati)

Kabarpatigo.com - PATI - Selama satu pekan Tim Panitia Pemilihan (Panlih) memproses dan meverifikasi 79 nama usulan bakal calon Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pati dari peserta Musyawarah Daerah (Musyda).

Setelah sepekan mengadakan verifikasi akhirnya 79 nama yang diusulkan mengkerucut menjadi 48 nama. Ada 31 nama yang tidak lolos tahap verifikasi.

Sebelumnya, ada 79 nama bakal calon yang diusulkan oleh peserta Musyda, kemudian berkurang menjadi 48 orang, karena 31 orang dinyatakan tidak lolos verifikasi.

Baca Juga: Muhammadiyah: Host Piala Dunia U-20 Penting tapi Jangan Saling Menyalahkan

Ketidaklolosan 31 nama ini diakibatkan tidak memenuhi syarat, diantaranya diusulkan kurang dari 3 pengusul atau peserta Musyda yang mempunyai hak pilih, dan kurangnya masa aktif dalam kepengurusan sekurang-kurangnya dua periode.

Baca Juga: Gelar Safari Ramadhan, Tim Safari PDM Pati Putaran Pertama Berkunjung Di Dukuhseti

"Nama-nama yang tidak lolos dikarenakan tidak memenuhi syarat, paling banyak itu kurang diusulkan oleh Peserta Musyda," jelas Arova Bakhtiar sekretaris Panitia Pemilihan saat ditemui di kantor PDM Pati setelah shalat Jumat, Jumat (32/3/23).

Dari 48 nama yang lolos verifikasi ini oleh pihak Panlih diberikan surat pernyataan kesediaan yang nantinya akan dibawa ke Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) untuk ditetapkan sebagai calon tetap.

Ketua Panlih M. Lukman memberikan himbauan serius kepada kader persyarikatan yang namanya lolos tahap verifikasi untuk menyatakan kesediaannya menjadi calon tetap dalam pemilihan anggota pleno Pimpinan Muhammadiyah Pati.

Baca Juga: Penantian 23 Tahun, Akhirnya Tim Juku Eja PSM Makassar Juara Liga 1 2022/2023

Menurutnya kelolosan nama-nama tersebut sebagai wujud khidmat dan dedikasi kader kepada persyarikatan, serta menjunjung tinggi kultur persyarikatan yakni pantang meminta -minta jabatan.

"Siapapun yang sudah berkhidmat dan mendedikasikan dirinya sebagai kader persyarikatan, harus menjunjung tinggi prinsip warisan yang menjadi kultur persyarikatan yaitu pantang meminta-minta jabatan, tetapi ketika mendapat amanat untuk pemimpin persyarikatan hendaklah pantang menolak," tegas Lukman.

"Jadi kepada teman-teman yang namanya masuk usulan balon, ketika harus form mengisi kesediaan, diharapkan menyatakan bersedia," lanjutnya. (aa)

Komentar