(Foto: Bupati Pati Sudewo)
Kabarpatigo.com - PATI - Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada 1 Mei 2025 di depan Gedung Gubernur Jawa Tengah berubah ricuh akibat ulah sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai anarko.
Aksi yang semula berjalan damai dengan orasi menyuarakan hak-hak pekerja, tiba-tiba berubah menjadi kericuhan setelah kelompok tersebut melakukan tindakan anarkis.
Pantauan di lokasi mencatat aksi vandalisme berupa coret-coret dengan cat semprot di tembok dan fasilitas umum di sekitar jalan depan gedung gubernur.
Aparat kepolisian yang berjaga dengan sigap mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi. Beberapa pelaku yang teridentifikasi langsung diamankan guna mencegah eskalasi kerusuhan.
Baca juga: Tampil di Pentas OAM, Sudewo Sampaikan Slogan Kabupaten Pati yang Baru
Baca juga: Lengkap, Daftar Tim Lolos 16 Besar Liga 4 Nasional 2025 dan Klasemen Akhir
Meski sempat terjadi ketegangan berupa dorongan dan adu mulut, polisi berhasil mengamankan situasi dan memulihkan ketertiban.
Bupati Pati, Sudewo, dengan tegas mengecam aksi tidak bertanggung jawab tersebut. Menurutnya, peringatan May Day seharusnya menjadi ruang damai bagi para pekerja untuk menyampaikan aspirasi secara konstruktif, bukan ajang untuk melakukan kerusuhan.
Baca juga: Bahlil Lahadalia Minta Musda ke-XI Golkar Jateng Jadi Percontohan Daerah Lain
Baca juga: Sarasehan Bersama Para Buruh di Mayday, Bupati Singgung Soal Outsourcing
“Saya sangat menyesalkan dan mengecam keras tindakan anarkis yang dilakukan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab ini. Peringatan May Day seharusnya menjadi momentum untuk memperjuangkan kesejahteraan buruh, bukan malah diwarnai aksi merusak dan mengganggu ketertiban umum,” tegas Bupati Sudewo.
Lebih lanjut, ia mendesak aparat kepolisian untuk menindak tegas para pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Sudewo berharap langkah ini akan menimbulkan efek jera dan menjadi peringatan agar kejadian serupa tidak terulang.
Pemkab Pati menyatakan dukungan penuh terhadap upaya kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Sudewo juga mengimbau seluruh elemen masyarakat, khususnya buruh dan serikat pekerja, untuk tetap mengedepankan cara damai dalam menyuarakan tuntutan, serta tidak terprovokasi oleh tindakan destruktif yang mencoreng perjuangan buruh itu sendiri. (hrp)
Komentar
Posting Komentar