Sejak 2021 Hingga 2025, Penganut Aliran Kepercayaan di Pati Meningkat

(Foto: kantor Disdukcapil Pati)

Kabarpatigo.com - PATI - Jumlah penganut aliran kepercayaan di Kabupaten Pati dilaporkan mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pati, jumlah warga yang mencantumkan aliran kepercayaan pada KTP elektronik naik.

Wisnu Priyangga, Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Pati menjelaskan, data terbaru menunjukkan pada 2025 jumlahnya mencapai 697 jiwa.

Baca juga: Terkait Korban Puso, Bupati Pati Siap Jembatani Realisasi Stimulan Tahap II

Baca juga: Abdul Mu’ti: Jangan Jadi Mahasiswa 3K, Jadilah Mahasiswa yang ACC

Menurutnya, angka itu menunjukkan tren positif dalam pengakuan identitas penganut kepercayaan di wilayahnya.

“Sejak tahun 2021 penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Pati jumlahnya terus mengalami peningkatan,” ujar Wisnu, Jumat (26/9/25).

Dirinya pun merinci peningkatan jumlah penganut kepercayaan sejak 2021 hingga 2025. Wisnu menyebut, untuk tahun 2021 terdapat 481 orang, kemudian tahun 2022 sebanyak 502 orang.

Baca juga: Gerakkan Baitul Arqam di Akar Rumput, Upaya Muhammadiyah Pati dalam Perkaderan dan Konsolidasi

Baca juga: Selain Meningkatkan Produktivitas, Teknologi Bioflok Berbasis Mikroba Jadi Solusi Ramah Lingkungan

Pada tahun selanjutnya, yakni di 2022 terdapat 502 orang, kemudian tahun 2023 sebanyak 537 orang serta tahun 2024 ada 667 orang. Terakhir, pada tahun 2025 terdapat 697 orang.

Wisnu Priyangga mengatakan, peningkatan jumlah penganut kepercayaan ini dilatarbelakangi faktor keluarga dan lingkungan tempat tinggal.

Di Kabupaten Pati, berdasarkan data kependudukan, Wisnu menyebut, penganut kepercayaan didominasi oleh aliran Sapto Darmo dan Sedulur Sikep.

“Paling banyak ada di wilayah Kecamatan Kecamatan Sukolilo, khususnya untuk Sedulur Sikep, ungkapnya.

Sementara untuk desanya, yaitu di Baturejo (Sukolilo) dan di Desa Sukolilo. Kemudian ada pula di Desa Cebolek Kidul (Margoyoso). (betanews)

Komentar