(Foto: Ground Breaking Gedung Asrama Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta, Minggu 18 Mei 2025)
Kabarpatigo.com - YOGYAKARTA - Hadiri acara Ground Breaking Gedung Asrama D, Gedung Math’am, dan Rumah Pamong Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta bersama dengan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia pada Minggu (18/5/25).
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto sebut bahwa hubungan Muhammadiyah dan Golkar semakin baik.
Baca juga: Bahlil, Muhammadiyah, NU : Inklusifisitas Partai Golkar
“Semoga ke depan hubungan Muhammadiyah dan Partai Golkar semakin harmonis dan baik. Momentum pembangunan monumen, dalam wujud gedung D hasil dari sumbangan partai Golkar ini harapannya dapat mendekatkan para kader semua, karena Mu’allimin ini adalah sekolah kader,” ucap Agung.
Agung juga menyebut jumlah santri putra pada saat ini sebesar 1.670 dan santri putri sebanyak 1.200 orang yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia.
Baca juga: Ini 7 Pemain Top Dunia yang Tak Pernah Main di Final Liga Champions
Baca juga: Mengenang Sejarawan HMI Agussalim Sitompul
Dalam kaitannya tersebut ia menjelaskan bahwa Mu’allimin merupakan tulang punggung dalam penyebaran Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
“Mereka berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Madrasah Mu’allimin ini menjadi tulang punggung penyebaran Muhammadiyah di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu juga turut hadir Ketua PP Muhammadiyah, Muhadjir Effendy yang menekankan bahwa langkah yang dilakukan Golkar ini jangan sampai disalahartikan sebagai langkah politis Muhammadiyah dan Partai Golkar.
“Ini komunikasi yang biasa saja, Muhammadiyah itu dengan semua partai punya keterkaitan dan disini juga merupakan tempat penggodokan kader-kader Muhammadiyah, Artinya Muhammadiyah juga telah menyumbangkan kadernya hampir di semua partai,” ungkap Muhadjir.
Baca juga: Milad Nasyiatul Aisyiyah 94: Perempuan Tangguh, Cerahkan Peradaban
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar yang juga merupakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM RI), Bahlil Lahadalia turut memberikan pernyataan bahwa agenda ground breaking ini merupakan satu bentuk realisasi dari diskusi yang dilakukan saat Safari Ramadan beberapa waktu yang lalu.
“Sekolah ini menyiapkan kader-kader bangsa, maka kami memiliki pandangan bahwa oenting untuk bergotong royong, bersama-sama untuk menyelesaikan asrama ini dan target selesai dalam kurun waktu 10 bulan,” jelas Bahlil.
Bahlil juga turut menyebut bahwa hubungan antara Muhammadiyah dan Partai Golkar telah memiliki sejarah panjang.
Dalam hal tersebut Bahlil menekankan bahwa hubungan ini jangan sampai disalahartikan sebagai hubungan politik yang transaksional.
“Dulu cikal bakal berdirinya partai Golkar berasal dari Sekretariat bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) yang didalamnya berisi para kader Muhammadiyah. Golkar ini merasa hubungan Muhammadiyah dan Golkar ini seperti anak dan ibu, jadi kami tidak mau menjadi anak durhaka,”
“Jangan diartikan politik itu transaksional, ini urusannya Hablum Minallah, usaha amal jariyah, dan bagian dari ukhuwah, jadi partai adalah instrumen politik bangsa, dan tidak boleh tabu,” tekannya pada agenda Ground Breaking tersebut. (muhammadiyah.or.id)
Komentar
Posting Komentar